Riyadh (ANTARA News) - Arab Saudi pada Selasa (31/3) mengumumkan bahwa operasi militer darat terhadap kelompok gerilyawan Al-Houthi di Yaman tak diperlukan saat ini sebab pasokan milisi itu telah terputus, demikian laporan Al-Arabiya.

Juru bicara operasi tersebut, Brigadir Ahmed Al-Asiri, mengatakan dalam satu taklimat harian bahwa pasukan telah melancarkan gempuran sengit terhadap petempur Al-Houthi di Saada.

Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, menurut dia, juga telah menggagalkan upaya kelompok Syiah Yaman tersebut untuk bergerak maju ke Aden dan tempat lain guna melancarkan serangan rudal.

Al-Asiri menegaskan bahwa pasukan darat Arab Saudi menjaga perbatasan dengan Yaman sementara pasukan laut memantau pelabuhan-pelabuhan laut Yaman, dan pasukan udara terbang di wilayah udara Yaman sepanjang hari guna mencegah jatuhnya korban jiwa di antara warga sipil.

Seperti dilansir kantor berita Xinhua, ia juga mengatakan bahwa Bandar Udara Najran di wilayah Arab Saudi Selatan untuk sementara ditutup pada Selasa karena ada penembakan acak di sekitar bandar udara.

Arab Saudi dan negara-negara yang bersekutu dengannya meluncurkan serangan udara ke posisi-posisi Houthi di Yaman pada 26 Maret, sebuah gerakan yang dikenam Iran tapi didukung oleh Amerika Serikat, Mesir, Yordania, dan Maroko.

Pada Senin (30/3) Arab Saudi mengumumkan koalisi pimpinannya sepenuhnya menguasai pelabuhan di Yaman. (Uu.C003)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015