Dhaka (ANTARA News) - Partai Nasional Bangladesh (BNP), pimpinan mantan perdana menteri Bangladesh Khaleda Zia, telah menyerukan pemogokan umum baru selama 24 jam mulai Kamis pagi guna menuntut dikembalikannya secara selama seorang pemimpin yang hilang beberapa pekan lalu.

Juru Bicara BNP Barkat Ullah Bulu mengeluarkan pernyataan itu melalui siaran pers pada Selasa (31/3).

Partai Nasionalis tersebut juga mengumumkan berencana menggelar demonstrasi di seluruh negeri itu pada Rabu, dalam protes mengenai hilangnya Sekretaris Jenderal Gabungan partai tersebut Salahuddin Ahmed.

Keluarga Ahmed menduga beberapa pria yang berpakaian sipil memperlihatkan kartu pengenal Cabang Detektif Polisi Bangladesh dan menciduk dia dari satu rumah di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, pada malam 10 Maret.

Namun polisi secara resmi membantah telah menangkap Ahmed, yang diangkat sebagai juru bicara BNP setelah ditangkapnya seorang pemimpin lain senior partai tersebut.

Ibu kota Bangladesh dan Kota Pelabuhan Chittagong di bagian tenggara negeri itu telah luput dari pemogokan karena pemungutan suara yang dijadwalkan diselenggarakan di kota tersebut pada 28 April, kata pernyataan itu.

Demonstrasi di seluruh negeri itu juga bertujuan untuk memprotes apa yang dikatakan Bulu "seluruh penangkapan dan pembunuhan pegiat dan pemimpin oposisi".

BNP, yang menuntut tindakan yang perlu bagi kembalinya Ahmed, telah melancarkan beberapa babak pemogokan sejak hilangnya Ahmed di tengah blokade yang dilancarkannya.

Aliansi oposisi 20-partai yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Khaleda Zia telah melancarkan blokade tanpa henti di seluruh negeri itu sejak 5 Januari, guna menuntut pemilihan umum baru di bawah pemerintah sementara non-partai.
(C003)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015