Saya mengapresiasi kepercayaan yang telah diberikan oleh perseroan, dan oleh karena itu saya siap mengemban tanggung jawab ini sebaik-baiknya sebagai Presiden Direktur/CEO XL
Jakarta (ANTARA News) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT XL Axiata Tbk, di Jakarta, Rabu, menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Presiden Direktur XL, menggantikan Hasnul Suhaimi yang telah mengabdi sejak Oktober 2006.

Dian sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur dan sudah berkiprah di perusahaan telekomunikasi nomor dua terbesar di Tanah Air itu sejak tahun 1996.

Kepemimpinan Dian mulai efektif 1 April 2015 hingga persetujaun RUPST berikutnya pada 2019.

"RUPST baru saja digelar, salah satu keputusannya adalah perubahan susunan pada jajaran direksi XL yaitu mengangkat saya sebagai CEO menggantikan Hasnul Suhaimi dan Chatib Basri (mantan Menteri Keuangan. red) sebagai anggota dewan komisaris," katanya.

Dian Siswarini bukan orang asing bagi anak usaha Axiata itu, telah memulai karirnya sejak 1996 saat XL pertama kali beroperasi. Pada tahun 2011 dia dipilih untuk memimpin departemen Content and New Business XL Axiata sebagai Direktur atau Chief Digital Services Officer.

Pada Juni 2014, Dian meninggalkan departemen konten XL Axiata dan mengembangkan karirnya di Axiata sebagai Group Chief of Marketing dan Operation Office. Selanjutnya Dian menjabat sebagai Deputy CEO XL Axiata sejak 7 Januari 2015 hingga pengangkatannya hari ini.

"Saya mengapresiasi kepercayaan yang telah diberikan oleh perseroan, dan oleh karena itu saya siap mengemban tanggung jawab ini sebaik-baiknya sebagai Presiden Direktur/CEO XL," ujarnya.

Berikut susunan direksi perseroan:
Presiden Direktur (Dian Siswarini), dengan anggota direktur Willem Lucas Timmermans, Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin, Ongki Kurniawan.

Menanggapi pergantian tersebut, Hasnul Suhaimi mengatakan, "Dian adalah figur yang tepat untuk memimpin XL ke depan. Beliau memiliki kompetensi yang lebih dari cukup guna membawa XL menghadapi tantangan industri telekomunikasi di masa depan," ujarnya.

Pada tahun 2015, perseroan menargetkan pendapatan sekitar Rp25,21 triliun, tumbuh 7 persen dibanding realisasi pendapatan sepanjang tahun 2014 sebesar Rp23,56 triliun.

Sepanjang tahun 2014, rugi perusahaan sebesar Rp891,06 miliar, turun dari laba tahun sebelumnya Rp1,03 triliun.

Adapun total jumlah pelanggan pada 2014 mencapai 59,6 juta.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015