Jakarta (ANTARA News) - Sundari Soekotjo berpendapat musisi keroncong butuh ruang berekspresi agar musik tersebut dapat tetap lestari di Tanah Air. 

"Kasih ruang untuk musisi biar punya tempat untuk main," kata Sundari dalam jumpa media Keroncong Djoeara Noesantara (KEDJORA) di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu. 

Selain perlu pendekatan khusus untuk generasi muda agar keroncong tidak punah karena ketiadaan penerus.  Salah satu caranya adalah mengawinkan keroncong dengan genre musik lain, seperti pop, jazz bahkan rock. 

Salah satu anak muda yang akhirnya jatuh cinta pada keroncong adalah putrinya sendiri, Intan Soekotjo. Intan memilih pop keroncong yang terdengar lebih modern di telinga generasi muda.

"Kita harus hargai anak muda yang ingin belajar," imbuh Sundari. 

Yayasan Keroncong Indonesia menampilkan pementasan musik Keroncong Djoeara Noesantara pada 7-12 April 2015 di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta. 

Pementasan keroncong itu melibatkan musisi dari ragam genre, mulai dari keroncong, pop, jazz dan rock seperti Sundari Soekotjo, Yana Yulio, Winda Viska, Iman J Rocks, Candil, Dira Sugandi, Kunto Aji, Rieka Roeslan, Dewi Gita, Ikke Nurjanah, Indra Aziz dan Angel Pieters. 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015