Dahulu pesaing kita datang dari perusahaan EPC Eropa, Amerika Serikat, Jepang dan Korsel namun kita bisa bersaing. Tapi sekarang perhatian kita tertuju ke Tiongkok yang menjadi pesaing utama,"
Jakart (ANTARA News) - Industri enjinering, pengadaan barang, dan konstruksi atau EPC nasional menghadapi tantangan serius dari Tiongkok yang saat ini gencar ekspansi usaha di Indonesia, sehingga pemerintah perlu memberikan dukungan terhadap perusahaan lokal.

"Dahulu pesaing kita datang dari perusahaan EPC Eropa, Amerika Serikat, Jepang dan Korsel namun kita bisa bersaing. Tapi sekarang perhatian kita tertuju ke Tiongkok yang menjadi pesaing utama," kata Direktur Utama PT Rekayasa Industri (Rekind) Firdaus Syahril dalam media gathering di Jakarta, Rabu.

Dikatakan, Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah sehingga memerlukan pembangunan industri dan infrastruktur berskala berat dan besar menjadikan banyak negara, termasuk Tiongkok, menginginkan melebarkan usaha di Indonesia.

Namun demikian, katanya, PT Rekind yang merupakan perusahaan milik pemerintah atau BUMN, optimistis mampu bersaing dengan EPC Tiongkok dalam pembangunan unit bisnis strategis (SBU) seperti pembangkit listrik, geothermal, ladang minyak di pantai dan lepas pantai, industri pupuk, industri kelapa sawit, industri semen, hingga pembangunan pabrik petrokimia.

"Buktinya kita tidak hanya mampu membangun di dalam negeri tapi hasil usaha kita telah terwujud di Malaysia dan Brunei," kata Firdaus.

Saat ini, kata Firdaus yang didampingi para direktur perusahaan itu, setidaknya menggarap 15 proyek industri besar yang tersebar di seluruh daerah Indonesia. "Dari jumlah itu sebanyak 10 proyek diantaranya sudah selesai 100 persen," katanya.

Dia mengakui walaupun di Indonesia satu-satunya industri EPC hanya PT Rekind, namun bukan berarti, hal tersebut tidak memiliki pesaing. "Ada perusahaan sejenis miliki swasta tapi sahamnya sudah dibeli asing. Namun demikian kita tetap yakin perusahaan mampu bersaing," katanya.

Kemampuan perusahaan bisa bersaing di pasar dalam negeri dan regional antara lain terlihat dari revenue perusahaan pada 2014 mencapai Rp11,2 triliun, sementara keuntungan sebelum pajak sebesar Rp375 miliar.

PT Rekind adalah perusahaan yang didirikan Pemerintah Indonesia pada 1981 dengan misi meningkatkan kemandirian bangsa dalam bidang EPC untuk mendukung pembangunan industri dan infrastruktur nasional.

Hingga saat ini perusahaan mampu mengerjakan setidaknya 134 mega proyek dalam lingkup nasional dan regional.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015