... koran pemicu inflasi baru kali ini terjadi...
Manado (ANTARA News) - Kenaikan harga surat kabar memicu inflasi Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, pada Maret 2015.

"Surat kabar harian alias koran pemicu inflasi baru kali ini terjadi," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara, Faizal Anwar, di Manado, Kamis.

Dia mengatakan surat kabar harian menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen dan masuk dalam 10 besar komoditas penyumbang inflasi di Kota Manado.

"Ternyata yang mengalami kenaikan yakni surat kabar harian nasional namun secara bobot mempengaruhi ke inflasi," kata Faizal.

Peningkatan harga surat kabar harian nasional tersebut, katanya, karena biaya transportasi dan pengiriman yang juga meningkat.

BPS, katanya, mencatat indeks harga konsumen berarti harga yang dibayar konsumen atau masyarakat bukan ke pedagang atau distributor.

Selain surat kabar harian yang menyumbang inflasi yakni beras sebesar 0,59 persen, bahan bakar rumah tangga 0,13 persen, angkutan udara 0,10 persen, bensin 0,08 persen, cabai rawit 0,08 persen, cakalang 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, kontrak rumah 0,02 persen dan upah pembantu rumah tangga 0,01 persen.

Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) inflasi sebesar 0,50 persen pada Maret 2015.

Dia mengatakan Kota Manado, katanya, terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 117,54 pada bulan Februari 2015 menjadi 118,13 di Maret 2015.

Inflasi tahun kalender Kota Manado sebesar -0,40 persen atau deflasi, sedangkan secara year on year sebesar 7,99 persen.

Dari 82 kota IHK di Indonesia, 54 kota diantaranya mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi.

Pewarta: Nancy Tigauw
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015