Jakarta (ANTARA News) - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jepang pada 23--28 Maret 2015 lalu berhasil menarik komitmen dari perusahaan-perusahaan asal Negeri Sakura tersebut khususnya di bidang otomotif, elektronik, energi dan tekstil dengan menambah investasi di Indonesia untuk tujuan ekspor.

"Toyota berkomitmen untuk menambah nilai investasinya di Indonesia, Isuzu berkomitmen untuk menambah investasi guna peningkatan ekspor mesin dan komponen serta penguatan kapasitas di Indonesia untuk periode 2015-2017," kata Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, dalam siaran pers yang diterima, Kamis.

Rachmat mengatakan, sementara untuk Suzuki berkomitmen untuk menambah investasi di Indonesia dan EPSON akan menambah investasi untuk peningkatan dan perluasan pabrik di Indonesia.

Seperti diketahui, dalam kunjungan kenegaraan beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Shinzo Abe menyepakati pelaksanakan General Review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).

Tujuan utama pelaksanakan General Review IJEPA ini adalah untuk meningkatkan dan memperluas hubungan perdagangan dan investasi kedua negara dengan tetap berlandaskan prinsip utama, yaitu harus bersifat saling menguntungkan dan saling berkeseimbangan.

"Pemerintah Jepang akan menambah skema pembiayaan pembangunan kereta cepat dan pengembangan idustri hilir di Indonesia. PM Shinzo Abe juga menyampaikan komitmen untuk memperluas investasi yang fungsinya akan mengembangkan lebih jauh kemitraan strategis dua negara," kata Rachmat.

Realisasi investasi Jepang di Indonesia berjumlah 1.374 proyek dengan nilai kurang lebih mencapai 2,7 miliar dolar AS pada 2014. Realisasi investasi tersebut menurun dari realisasi investasi tahun 2013 dengan nilai total 4,7 miliar dolar AS dan sebanyak 958 proyek.

Sementara nilai perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2014 mencapai 40,1 miliar dolar AS, dengan surplus neraca perdagangan bagi Indonesia sebesar 6,1 miliar dolar AS.

Neraca perdagangan Indonesia terhadap Jepang mengalami surplus selama periode 2010-2014 dengan tren pertumbuhan negatif sebesar 12,38 persen. Tren serupa juga terjadi pada total perdagangan kedua negara di periode yang sama yang menunjukkan pertumbuhan negatif sebesar 2,57 persen

Ekspor Indonesia ke Jepang pada periode Januari 2015 tercatat sebesar 1,75 miliar dolar AS. Jumlah tersebut menurun sebesar 9,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 1,93 miliar dolar AS.

Sementara itu, impor Indonesia dari Jepang pada periode Januari 2015 tercatat sebesar 1,17 miliar dolar AS atau turun sebesar 20,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 1,48 miliar dolar AS.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Jepang adalah karet alam, peralatan elektronik, bijih logam, dan produk kayu. Sedangkan, komoditas impor Indonesia dari Jepang adalah mesin industri, kendaraan bermotor, besi dan baja, serta peralatan elektronik.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015