Alhamdulillah, kita tidak lagi khawatir soal kelanjutan Blok ONWJ."
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Sutjipto menyambut positif keputusan Pemerintah yang mengurungkan pembangunan pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, dengan mengalihkannya ke Indramayu atau Subang.

"Alhamdulillah, Wapres Jusuf Kalla dan beberapa menteri meninjau ke lapangan, dan memutuskan pembangunan pelabuhan akan digeser ke arah timur kawasan Cilamaya," katanya di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Kamis.

Usai menemui Menteri BUMN Rini Soemarno, Dwi menjelaskan, berdasarkan diskusi dan arahan Wakil Presiden (Wapres) M. Jusuf Kalla yang langsung meninjau lokasi Cilamaya bahwa segera dicarikan alternatif lokasi pembangunan pelabuhan.

Langkah pemerintah mengalihkan lokasi pelabuhan tersebut, menurut Wapres, demi menjaga pasokan minyak dan gas bumi yang dikelola Pertamina.

Menurut catatan Pertamina, kapasitas produksi minyak di blok "Offshore North West Jawa" (ONWJ) itu mencapai 40.000 barel per hari, sedangkan produksi gas mencapai 180 Million Metric Cubic Feet per Day (MMSCFD).

Bahkan, ONWJ siap dikembangkan dengan kapasitas produksi minyak hingga 50.000 barel per hari dan. 200 MMSCFD gas per hari.

"Alhamdulillah, kita tidak lagi khawatir soal kelanjutan Blok ONWJ," ujarnya.

Kepastian pembatalan pembangunan Pelabuhan Cilamaya tersebut disampaikan Wapres Kalla setelah melakukan rapat membahas keputusan tersebut di Kantor Kepala Desa Tanjungjaya, Karawang, Jawa Barat.

Saat itu Wapres JK didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Susilo, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.

Selain itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, dan Plt. Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.

Wapres Kalla mengatakan, pemindahan rencana daerah untuk pembangunan pelabuhan tersebut, untuk mengutamakan keamanan kapal yang singgah dan produksi minyak dan gas dari sejumlah anjungan Pertamina tidak terganggu.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015