Bau Bau, Sultra (ANTARA News) - Studio produksi Radio Republik Indonesia(RRI) Kota Bau Bau di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi mengudara, Jumat.

Seremoni peresmian studio produksi RRI Bau Bau digelar bersamaan dengan studio produksi RRI Bone di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.

Studio produksi Bau Bau mengudara pada frekwensi 99,4 MHZ dengan daya jauh pancaran satu kilometer.

Kepala RRI Sulawesi Selatan La Sirama yang juga koordinator RRI wilayah IX mengatakan studio produksi Bau Bau dan Bone terwujud berkat dukungan nyata para pihak, khususnya pemerintah daerah setempat.

"Studio produksi RRI Bau Bau dan Bone hadir untuk melayani kepentingan rakyat. Pemerintah daerah harus menjadikan sebagai mitra strategis untuk mendorong program pembangunan daerah setempat," kata La Sirama.

Dewan Pengawas RRI Dwi Hernuningsih mengatakan RRI hadir sebagai perekat negeri yang terdiri dari berbagai kultur budaya, bahasa dan beribu pulau yang dipisahkan laut.

"RRI menyampaikan penghormatan kepada pemerintah Kota Bau Bau dan seluruh pemangku kepentingan di Sulawesi Tenggara yang mendorong kehadiran studio produksi RRI," katanya.

Walikota Bau Bau A.S Tamrin mengatakan peran media masa dalam penyelenggaraan pembangunan sangat strategis.

"Kehadiran studio RRI Bau Bau dapat mengoptimalkan penyebaran informasi pembangunan. RRI juga diharapkan menjadi sarana pendidikan, hiburan dan kontrol yang bersifat membangun," kata Walikota Tamrin.

Kepala Biro Humas Pemprov Sultra Kusnadi mengatakan kehadiran studio produksi Bau Bau dapat dijadikan mitra strategis untuk mendorong percepatan pembangunan.

Juga masyarakat dapat memperoleh informasi yang lebih luas baik untuk hiburan, pendidikan dan kontrol sosial.

Kepala Stasiun RRI Kendari Nawir menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kota Bau Bau, DPRD dan elemen pemangku kepentingan lainnya yang telah mendorong kehadiran studio produksi Bau Bau.

"RRI terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia sehingga dapat memenuhi harapan publik," kata Nawir.

Pewarta: Sarjono
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015