Jakarta (ANTARA News) - Hutan Aspen yang berkilauan di sepanjang pegunangan Barat Amerika bisa habis jika emisi gas rumah kaca terus-terusan berada pada level yang tinggi, demikian menurut para ilmuwan yang dilansir New York Times pada Senin (30/3).

Temuan tersebut menambah serangkaian karya yang terus berkembang menyarankan hutan-hutan di seluruh dunia mungkin terancam perubahan iklim.

Penelitian baru itu menganalisa kekeringan dan panas yang membunuh jutaan Pohon Aspen di Colorado dan negara bagian sekitarnya selama satu dasa warsa lalu.

Kondisi tersebut bisa saja menjadi rutinitas di seluruh wilayah Barat pada tahun 20150-an, kecuali emisi global dikendalikan, demikian menurut penemuan dari penelitian tersebut.

"Saya pikir Aspen itu layaknya indikator yang bagus akan adanya marabahaya," kata William RL Anderegg, peneliti dari Universitas Princeton yang memimpin penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Geoscience secara online pada Senin.

"Mereka adalah pohon penyuka daerah basah yang hidup di lanskap kering. Mereka mungkin menunjukkan pada kita bahwa hutan itu akan berubah cukup besar mengingat lanskap tersebut akan semakin mengering."

Penelitian menemukan bahwa banyak Pohon Aspen nyaris mati jika emisi rumah kaca berlanjut dalam kecepatan  tak terkendali yang terjadi sepuluh tahun terakhir. Jika emisi global bisa dikendalikan, peluang Aspen dilestarikan akan meningkat.

Pada musim gugur, jajaran pohon Aspen adalah salah satu pemandangan yang paling menakjubkan di Barat, menjadikan lereng perbukitan rona warna-warni emas.

Dr Anderegg tumbuh dewasa dengan berkemah dan mendaki  hutan Aspen di Barat Daya Colorado dan merasa cemas ketika pohon-pohon di sana mulai sekarat setahun lalu. Dia mengabdikan sebagian karir awal ilmu pengetahuannya untuk memahami penyebab hal tersebut dan implikasinya bagi hutan-hutan di mana saja.
Fokus utama dalam penelitian adalah untuk mendapatkan penanganan lebih baik tentang bagaimana tepatnya pohon-pohon itu bisa mati karena kekeringan, penting untuk memprediksi bagaimana mereka akan berjalan seiring dengan hasil pemanasan global.

Penelitian Dr Anderegg tentang Aspen mengusulkan saat tanah menjadi terlalu kering, gelembung udara muncul dalam tabung-tabung kecil yang membawa air melalui pohon.

"Gelembung-gelembung udara ini menyumbat pipa dan mengganggu jalannya transportasi air, pada dasarnya memberikan pohon semacam serangan jantung," kata Dr Anderegg.

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015