Kediri (ANTARA News) - Yudi Santoso yang diduga bunuh diri bersama istri dan anaknya, dimakamkan terpisah dengan dua orang terdekatnya itu meskipun dalam surat wasiatnya ia minta dimakamkan berdekatan.

"(Pihak) Keluarga sudah mengambilnya dan dimakamkan," kata Kepala Polsek Papar AKP Kamsudi di Kediri, Sabtu.

Yudi dimakamkan di pemakaman yang tidak jauh dari rumahnya di Desa Minggiran, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, sementara istrinya, Fajar Retno, dimakamkan di Semarang, Jawa Tengah, bersama anaknya, Ola (7 thn).

Surat wasiat yang diduga ditulis oleh Yudi ditemukan tergeletak di dekat jenazahnya. Isi surat itu antara lain meminta agar dia dimakamkan di tempat yang sama.

Tiwi, tetangga korban, mengatakan bahwa pemakaman itu dihadiri keluarga besar dari keduanya. Keluarga besar dari Yudi di Surabaya serta dari istrinya juga datang.

"Tadi pemakaman cepat sekali," katanya.

Yudi dengan keluarganya diketahui belum lama tinggal di Desa Minggiran. Ia sebelumnya menyewa rumah di Kelurahan Semampir, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Masa menyewa rumah di daerah itu sudah habis sehingga ia kembali ke rumah orangtuanya di Kecamatan Papar tersebut.

Selama ini, rumah itu jarang ditempati. Keluarga besar lebih banyak tinggal di Surabaya. Yudi, istri dan anaknya ditemukan setelah tetangganya mencium bau busuk dari rumah tersebut.

Guru Ola yang melayat ke rumah duka mengatakan bahwa Ola sudah lama tidak masuk sekolah, tepatnya sejak 27 Maret lalu tanpa alasan.

"Ola tidak masuk sejak 27 Maret," kata Siswanto, salah seorang guru Ola di SDN Semampir I Kota Kediri.

Yudi dan keluarganya diduga bunuh diri berdasarkan sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian seperti cairan pembasmi serangga, gelas, serta surat wasiat.

Polisi membawa para korban ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan "visum et repertum" sebelum kemudian jenazah mereka dibawa pulang keluarga dan dimakamkan.

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015