Banyuwangi (ANTARA News) - Sebanyak 2.000 anak muda Kabupaten Banyuwangi mengikuti pelatihan "internet marketing" yang diselenggarakan pemerintah kabupaten setempat di GOR Tawangalun, Minggu.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, pelatihan tersebut dilaksanakan dalam rangka mendorong kaum muda di daerahnya untuk memaksimalkan kreativitas menjadi aktivitas ekonomi produktif.

"Pelatihan ini diikuti oleh anak muda yang sudah mulai merintis bisnis dan yang belum, tetapi mempunyai kemauan kuat untuk berwirausaha," katanya.

Menurut dia, pelatihan itu akan membuka wawasan generasi muda di wilayah berjuluk "The Sunrise of Java" itu berani memulai sebuah usaha. Dalam pelatihan itu juga diajarkan materi mengenai kewirausahaan oleh para praktisi.

Ia mengemukakan juga ingin mengubah pola pikir anak muda bahwa pekerjaan itu tidak harus selalu dicari, tapi diciptakan. Apalagi dengan teknologi internet, pemasaran produk dan jasa menjadi lebih mudah.

Anas mengatakan, saat ini jumlah pengguna internet (netizen) terus meningkat. Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah netizen di Indonesia mencapai 88,1 juta orang hingga akhir 2014.

"Tren belanja melalui internet juga terus meningkat. Berdasarkan riset Brand & Marketing Research (BMI), saat ini diperkirakan 24 persen pengguna internet di Indonesia adalah mereka yang suka belanja online," katanya.

Dia mengatakan, rata-rata pengeluaran dalam berbelanja online setiap tahunnya mencapai Rp825.000. Tahun 2014 nilai transaksi belanja online di Indonesia mencapai Rp21 triliun, dan tahun ini diprediksi naik dua kali lipat hingga hampir Rp50 triliun.

"Pasar utama pemasaran produk dan jasa berbasis internet adalah kelas menengah yang melek teknologi. Berdasarkan data Bank Dunia, kelas menengah di Indonesia yang mengeluarkan dana konsumtif Rp60.000 hingga Rp300.000 per hari ada 44 juta orang, yang mengeluarkan dana Rp30.000-60.000 per hari ada 107 juta orang. Ini pasar yang besar, karena itu kami dorong anak muda Banyuwangi untuk memanfaatkannya," ujar dia.

Sementara Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Wawan Yadmadi menambahkan dengan pemasaran berbasis internet, penyebaran produk dan jasa bisa semakin mudah.

"Termasuk pemasaran untuk paket-paket wisata di Banyuwangi yang kini sedang banyak diminati. Saya melihat hampir semua pemasaran wisata oleh agen perjalanan di Banyuwangi sudah berbasis internet, tinggal ditingkatkan kualitas dan strateginya," ujarnya.

Wawan menambahkan, dalam pelatihan internet marketing ini, semua bisa langsung praktik dan langsung belajar cara memasarkan produk lewat internet.

"Para peserta dikenalkan aplikasi apa saja yang bisa dipakai untuk menemukan pasar potensial, cara mendesain, pentingnya pembuatan website, hingga strategi pemasaran online, termasuk mengintegrasikannya dengan media sosial seperti Facebook dan Twitter. Ini penting karena pengguna Twitter di Indonesia sudah mencapai 50 juta dan pengguna Facebook 69 juta," jelas Wawan.

Dia menambahkan, pelatihan internet marketing ini juga sebagai salah satu cara untuk menjawab masalah ketersediaan lapangan pekerjaan di daerah. Sebab ketersediaan lapangan kerja diakui belum sebanding dengan jumlah lulusan sarjana yang membutuhkan pekerjaan setiap tahunnya.

"Kalau satu anak muda berwirausaha bisa membuka lapangan kerja bagi lima orang, maka kalau ada seratus anak muda sudah 500 orang yang mendapat pekerjaan. Cara-cara seperti ini akan terus kita dorong," kata Wawan.

Pewarta: Masuki M. Astro
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015