Saya berharap kehadiran program studi umum jangan sampai menjadikan fakultas bidang agama menjadi inferior di UIN Ar-Raniry, tetapi harus tetap menjadi superior,"
Banda Aceh (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek) M Nasir menyatakan fakultas ilmu agama di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry harus tetap menjadi superior.

"Saya berharap kehadiran program studi umum jangan sampai menjadikan fakultas bidang agama menjadi inferior di UIN Ar-Raniry, tetapi harus tetap menjadi superior," katanya saat menyampaikan kuliah umum di Aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh, Minggu.

Nasir mengatakan ilmu keagamaan yang dimiliki di UIN harus terus ditingkatkan sehingga tetap mendominasi dalam perkembangan pendidikan di perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) tersebut.

"Program studi umum yang dimiliki merupakan pelengkap, sehingga ilmu agama tetap menjadi yang utama," katanya.

Menurut dia, berbagai program studi umum yang dibuka di UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

"Prodi umum di UIN merupakan pelengkap ilmu pengetahuan," katanya.

Menurut dia berbagai prodi umum yang dibuka harus dikaji hubungannya dengan ilmu agama sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan.

Ia mencontohnya dunia kesehatan sangat perlu dikaitkan dengan ilmu agama, sehingga dalam pelaksanaannya tidak menyimpang.

Nasir menambahkan muatan lokal keagamaan sangat penting dalam upaya mengembangkan potensi ilmu dan mengembalikan kejayaan Islam serta akan mampu berkompetisi.

Dalam kuliah umum tersebut juga hadir Rektor UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh, Prof Farid Wajdi Ibrahim, Kadis Pendidikan Aceh Hasanuddin Darjo dan pimpinan di lingkungan perguruan tinggi itu.

Secara terpisah, penggagas STAIN Sunan Ampel Malang menjadi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof Imam Suprayogo dalam pertemuan dengan penerima Bidikmisi di Malang (29/3) menegaskan bahwa UIN dibentuk untuk menyinergikan ilmu agama dan ilmu umum.

"Ilmu-ilmu umum itu sesungguhnya ditemukan para cendekiawan Muslim, karena itu ilmu umum dan ilmu agama itu tidak harus dipisahkan," katanya.

Bahkan, sinergi ilmu umum dan ilmu agama itu akan menguatkan agama, karena ayat-ayat di dalam Al-Quran itu sesungguhnya sangat ilmiah, seperti madu, buah ruthob, kisah Siti Maryam melahirkan dengan bersandar, dan sebagainya.

"Saya pernah ditanya mahasiswa tentang contoh pemimpin yang mampu menggabungkan ilmu umum dan ilmu agama, saya langsung menyebut Mohammad Nuh (mantan Mendikbud) yang piawai dalam ilmu teknik elektro, tapi tak lepas dari idiom ilmu agama. Nah, saya ingin mahasiswa saya seperti Pak Nuh," katanya.

Ia mengakui sebagian tokoh yang menilai UIN akan menenggelamkan ilmu-ilmu agama. "Itu bergantung pada bagaimana cara mengajarnya saja, buktinya di UIN Malang banyak mahasiswa jurusan ilmu umum yang justru hafiiz (hafal Al-Quran)," katanya.

Pewarta: Muhammad Ifdhal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015