Malang (ANTARA News) - Arema Cronus Indonesia Malang, Jawa Timur, butuh kemenangan atau poin sempurna untuk mengangkat mental dan performa pemain setelah gagal menyumbangkan poin sempurna pada laga perdana Liga Super Indonesia (LSI) saat menjamu Persija, Sabtu (4/4).

Pelatih Arema, Suharno di Malang, Senin menegaskan saat menjamu Barito Putra (Selasa, 7/4) di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, kabupaten Malang, Arema harus mampu mendulang poin penuh karena tim asuhannya itu membutuhkan suntikan modal kemenangan untuk mengembalikan mental bertanding mereka.

"Kami tahu dan sadar kalau Barito Putra merupakan tim yang tangguh, bahkan mampu melibas Persela Lamongan dikandangnya pada laga pembuka LSI Sabtu (4/4) lalu. Pemain juga jangan menganggap remeh setiap lawan yang dihadapi agar target merengkuh poin sempurna bisa diwujudkan," tegasnya.

Salah satu cara yang harus dilakukan pemain, lanjutnya, harus mewaspadai permainan Barito Putra, sebab tim yang bakal dihadapi besok (Selasa, 7/4) berbeda dengan Persija, jangan sampai melakukan kesalahan yang bisa menggagalkan kemenangan dan tiga poin di kandang.

Meski pada laga menjamu Barito Putra tidak bisa menurunkan Alfarizie akibat diganjar kartu merah oleh wasit Handri Kristanto ketika menghadapi Persija Jakarta, Arema bakal menurunkan pemain terbaiknya. Dan, utnuk posisi yang ditinggalkan Alfarizie kemungkinan bakal diisi Benny Wahyudi atau Gilang Ginarsa, namun siapa yang lebih siap, itulah yang akan diturunkan.

Hanya saja, lanjutnya, ketika menghadapi Barito Putra, Arema harus ekstra hati-hati, sebab tim asal Banjarmasin itu baru saja memetik kemenangan 2-0 di kandang Persela Lamongan. "Arema harus berhati-hati dan ekstra waspada kalau tidak ingin mengalami hal yang sama seperti Persela yang dibungkam Barito Putra dikandangnya.

Arema, lanjutnya, tidak boleh lengah sedikit pun, justru kemenangan Barito Putra atas Persela menjadi pemicu sekaligus membangkitkan motivasi tinggi bagi anak asuhnya untuk bermain lebih baik. "Hasil imbang yang kami raih dari Persija merupakan pelajaran sangat berharga bagi kami, sehingga kami harus lebih berhati-hati dan waspada agar tidak sampai kecolongan poin lagi," tandasnya.

Selain meminta anak asuhnya untuk berhati-hati dan waspada, Suharno juga meminta suporter (Aremania) untuk tidak menyalahkan wasit yang telah memutuskan sebuah pelanggaran. "Saya minta Aremania bisa berbesar hati dan tidak selalu menyalahkan wasit," katanya.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015