Gorontalo (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, akan mengembangkan padi jenis Ponelo Harum, padi ladang dari wilayah Kecamatan Ponelo Kepulauan.

"Pengakuan terhadap kualitas beras Ponelo Harum baik bentuk butiran padi yang tidak patah, wangi khas dan rasanya sangat berkualitas sehingga layak dikembangkan sebagai varietas unggulan dari kabupaten ini," ujar Wakil Bupati Roni Imran di Kwandang, Selasa.

Ia akan mendorong petani untuk menanam padi organik Ponelo Harum sebab optimistis akan diterima pasar nasional dan internasional.

Target jangka pendek untuk pengembangan padi Ponelo Harum organik kata Roni, adalah peningkatan produksi mencapai 7,5 ton per hektare.

Saat ini produksi beras di daerah ini baru mencapai rata-rata 6,45 ton per hektare dari sebelumnya yang hanya 4,5-5,5 ton per hektare. Kenaikan sebesar 60 persen tersebut terjadi karena dukungan komitmen petani yang menerapkan pola pertanian organik.

"Jika petani di daerah ini konsisten menerapkan pola pertanian organik yang terbukti mampu meningkatkan produksi beras, maka dipastikan target jangka panjang untuk mengekspor beras Ponelo Harum ke Jepang bahkan negara-negara lainnya, dapat terwujud," katanya pada pertemuannya dengan seluruh penyuluh pertanian di kabupaten itu.

Ia pun mendorong para penyuluh untuk membuat demplot-demplot sendiri, sebagai percontohan bagi petani.

"Petani jangan sekadar menerima transfer ilmu pengetahuan secara lisan, namun bagaimana penyuluh bisa mentransfer rekayasa-rekayasa teknologi melalui keberhasilannya bertani pada demplot yang dikembangkan sendiri," ujarnya.

Pemerintah daerah akan mendukung penuh petani yang akan mengembangkan padi Ponelo Harum, khususnya para penangkar benih agar komoditi ini terus meningkat.

Luas persawahan di kabupaten ini mencapai 6.300 hektare. Sawah irigasi mencapai 1.010 hektare dan sisanya sawah non irigasi.

Menurut dia, tidak ada lagi potensi lahan untuk perluasan areal persawahan, sehingga upaya rekayasa teknologi untuk meningkatkan produksi beras harus dipertahankan.

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015