Jakarta (ANTARA News) - Selain pada broadband, Menteri komunikasi dan Informatika Rudiantara juga fokus memperhatikan efisiensi industri telekomunikasi yang antara  lain dengan mendorong kerjasama antar operator telekomunikasi.

"Kominfo mendorong kerja sama antara operator. Saya berharap terjadi konsolidasi dari pemain itu sendiri sehingga akan terjadi efisiensi industri," kata Rudiantara dalam sebuah seminar di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, kerjasama antar operator, membuat beban per unit bisa ditekan sehingga pendapatan meningkat.

Rudiantara juga mendesak inovasi pada perangkat telekomunikasi karena menurut dia tahun lalu Indonesia telah mengimpor handset senilai 30,2 miliar dolar AS yang belum termasuk barang gelap atau kualitas rendah yang beredar di pasaran.

Untuk mengatasi itu dia menginginkan ditambahnya komponen dalam negeri untuk produk perangkat telekomunikasi sehingga bisa menekan defisit perdagangan. Dia kemudian menyinggung akan berlakunya regulasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang disebutnya bakal mengurangi defisit perdagangan.

Pemerintah memang berencana menerapkan aturan TKDN sebesar 40 persen untuk perangkat komunikasi 4G pada 2017 yang diharapkan dapat mendorong investasi dan menumbuhkan perekonomian nasional.

Tidak hanya itu, Kemenkominfo juga mengaku tertarik pada aplikasi telekomunikasi yang disebutnya akan mendorong aplikasi buatan dalam negeri.

"Kalau bicara broadband, bukan cuma infrastruktur, tapi juga isinya. Operator bangun, tapi tidak ada aplikasi sama saja," kata Rudiantara yang mengaku berencana mengajak para operator untuk duduk bersama membicarakan hal ini.

Dia juga berencana mendorong penyiaran digital karena ramainya TV streaming belakangan ini.

"700 MHz adalah golden frequency untuk sub-urban dan rural, saya akan gunakan untuk broadband karena penyiaran menggunakan broadband," kata Rudiantara.


Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015