Washington (ANTARA News) - Para ahli paleontologi mengembalikan nama baik Brontosaurus setelah lebih dari seabad dianggap tidak valid secara ilmiah dan direklasifikasikan sebagai bagian dari genus lain yang disebut Apatosaurus.

Mereka pada Selasa mengungkapkan hasil analisis lengkap sisa-sisa Brontosaurus, yang pertama kali digali tahun 1870an, dan dinosaurus-dinosaurus yang berhubungan erat, yang menunjukkan bahwa pemakan tumbuhan berleher panjang itu bukan Apatosaurus dan pantas mendapatkan kembali namanya.

Ahli paleontologi Emanuel Tschopp dari Universidade Nova de Lisboa di Portugal menyitir perbedaan anatomi penting termasuk leher Apatosaurus yang lebih lebar dan lebih besar dibandingkan dengan Brontosaurus.

"Perbedaan antara Apatosaurus dan Brontosaurus cukup banyak untuk menghidupkan kembali Brontosaurus sebagai bagian terpisah dari Apatosaurus," kata Tschopp.

Brontosaurus, yang hidup di Amerika Utara sekitar 150 juta tahun lalu pada Periode Jurasik, panjangnya sekitar 72 kaki (22 meter) dan beratnya sekitar 40 ton.

"Brontosaurus dan T. rex adalah dua nama dinosaurus yang paling terkenal," kata ahli paleontologi Universidade Nova de Lisboa, Octávio Mateus.

"Bahkan 112 tahun setelah para ahli paleontologi menganggapnya tidak valid, nama Brontosaurus masih menggema di dunia budaya populer. Itu memang nama dinosaurus yang sangat keren."

"Ini akan seperti memulihkan Pluto sebagai planet lagi," tambah Mateus, merujuk pada keputusan para astronom tahun 2006 untuk menurunkan kelas Pluto dari planet penuh menjadi planet kerdil.

Setelah timnya menggali fosil dua dinosaurus besar berleher panjang, ahli palentologi produktif abad 19 Othniel Charles Marsh menamai fosil pertama Apatosaurus tahun 1877 dan yang kedua Brontosaurus tahun 1879.

Tahun 1903, ahli paleontologi Elmer Riggs menyatakan bahwa Brontosaurus dan Apatosaurus terlalu serupa untuk dianggap sebagai dua genus terpisah.

Karena Apatosaurus yang pertama dinamai, maka di bawah aturan penamaan ilmiah dia menggantikan Brontosaurus.

Tapi nama itu sangat populer sehingga bisa tetap bertahan dengan "Brontosaurus" dan hal-hal seperti "Bronto Burgers" terus muncul dalam sejumlah buku, kartun, film dan lain-lain.

Brontosaurus
masuk dalam kelompok dinosaurus dengan leher dan ekor panjang serta kaki-kaki serupa pilar yang disebut sauropoda, yang termasuk binatang-binatang daratan Bumi yang terbesar.

Studi yang dipublikasikan di jurnal PeerJ difokuskan pada anatomi dan hubungan di antara sauropoda yang disebut diplodocid, yang meliputi Brontosaurus, Apatosaurus, Diplodocus dan yang lainnya.

"Saya ingat mengetahui bahwa Brontosaurus sebenarnya disebut Apatosaurus saat masih kecil," kata ahli paleontologi University of Oxford, Roger Benson.

"Rasanya kurang cocok, dan saya kira banyak orang diam-diam senang Bronto kembali lagi," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015