Hari ini saya harus lebih sabar saat melawan Arif. Kalau ada kesempatan mematikan bola lawan, saya matikan
Jakarta (ANTARA News) - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Simon Santoso lebih realistis menghadapi turnamen Singapura Terbuka 2015 meski telah menjadi juara pada turnamen serupa 2014.

"Saya ingin fokus satu-per-satu pertandingan di Singapura. Kekuatan para pemain pada tahun ini lebih merata. Besok saya ingin lebih baik lagi dibanding hari ini," kata Simon seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Simon mengaku kekuatan para pemain turnamen tingkat super series itu merata dengan keikutsertaan tunggal putra Tiongkok Chen Long dan tunggal putra Denmark Jan O Jorgensen meskipun tunggal putra Malaysia Lee Chong Wei tidak ikut bertanding.

Pada turnamen Singapura Terbuka 2014, Simon menjadi juara usai mengalahkan pemain andalan Malaysia, Lee Chong Wei.

"Babak kualifikasi pada tahun ini lebih ketat dibanding tahun sebelumnya karena lawannya tidak mudah. Banyak pemain bagus yang mulai dari kualifikasi," katanya.

Pada putaran pertama Singapura Terbuka 2015, Simon mampu menyingkirkan pebulu tangkis Malaysia Mohamad Arif Abdul Latif dalam 33 menit dengan skor 21-14, 21-14.

Mantan atlet pelatnas PBSI itu mengakui Arif mempunyai pertahanan yang bagus sehingga tidak mudah untuk meraih skor dengan cepat.

"Hari ini saya harus lebih sabar saat melawan Arif. Kalau ada kesempatan mematikan bola lawan, saya matikan," kata Simon.

Simon mengatakan keinginannya untuk menang dengan cepat saat melawan Arif justru menyebabkan kesalahan-kesalahan yang menambah skor bagi lawan.

Pada putaran kedua, Simon akan menghadapi pebulu tangkis Denmark Viktor Axelsen yang mengalahkan pemain Inggris Rajiv Ouseph dengan skor 21-17, 21-15 dalam waktu 34 menit. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015