Jakarta (ANTARA News) - Industri kemasan menjadi penentu daya saing produk nasional terutama bagi industri makanan, minuman, farmasi, elektronika dan produk-produk yang dikonsumsi langsung masyarakat, demikian disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin.

"Oleh karena itu, pengembangan industri kemasan tidak dapat dipisahkan dengan pembangunan industri nasional, bahkan kemasan telah menjadi salah satu faktor penentu daya saing produk industri nasional," kata Menperin Saleh Husin di Jakarta, Kamis.

Menperin menyampaikan hal tersebut pada acara Penyerahan Penghargaan AsiaStar Awards 2014 kepada 14 pemenang yang terdiri dari 4 orang untuk kategori industri dan 10 orang kategori pelajar di Kementerian Perindustrian, Jakarta.

Asia Star Awards merupakan satu-satunya kontes kemasan di Asia yang sudah diakui dunia internasional, di mana para pemenangnya nanti bisa mengikuti World Star Award.

Menperin mengapresiasi inisiatif Federasi Pengemasan Indonesia yang telah menyelenggarakan kegiatan AsiaStar Awards.

"Kami mengharapkan acara ini dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi di bidang desain kemasan dalam rangka pembangunan industri kemasan di Indonesia," ujar Menperin.

Bahkan menurut Menperin, pesatnya pertumbuhan konsumsi masyarakat terhadap consumer goods turut mendorong tumbuhnya industri kemasan nasional sebesar 8 persen pada tahun 2014.

Sementara itu, perkembangan pesat industri kemasan tidak pula terlepas dari penerapan teknologi yang makin efisien, praktis dan ramah lingkungan.

Selain itu, Menperin memastikan, inovasi dan variasi pada produk-produk kemasan dapat terus berkembang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang menginginkan bentuk dan desain yang menarik, praktis, aman dalam arti melindungi produk dari berbagai kemungkinan kontaminasi.

Demikian pula dengan adanya tuntutan terhadap produk kemasan yang ramah lingkungan, perlu menjadi perhatian dalam pengembangan industri kemasan secara berkesinambungan.

Di sisi lain, Menperin juga menyampaikan bahwa tujuan pembangunan di sektor industri adalah memantapkan struktur industri yang menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi, berdaya saing global dan berwawasan lingkungan.

Sehingga, diharapkan sektor industri, khususnya industri kemasan dapat memiliki keunggulan kompetitif agar dapat lebih berperan dalam menggerakkan pembangunan nasional.

"Namun untuk mencapai target pembangunan ekonomi tidaklah mudah karena terdapat berbagai tantangan bagi industri nasional untuk lebih berdaya saing, seperti masalah ketersediaan sumber daya alam yang semakin menipis juga ketergantungan terhadap bahan baku impor, hingga masalah pengelolaan limbah,” papar Menperin.

Terlebih lagi di tingkat global, lanjut Menperin, tuntutan untuk diterapkannya standar industri semakin tinggi terutama yang menitikberatkan pada upaya efisiensi sumber daya alam dan energi, diversifikasi energi, serta eco-design dan teknologi rendah karbon dengan sasaran peningkatan produktivitas dan minimalisasi limbah.

"Isu lingkungan saat ini menjadi salah satu hambatan perdagangan (barriers to trade) untuk penetrasi pasar suatu negara," ujar Menperin.

Barrier tersebut diterapkan melalui berbagai macam standar, baik itu standar international (ISO, ekolabel) maupun persyaratan pembeli (buyer requirement).

Oleh karena itu, Menperin mengharapkan, dunia usaha perlu mengantisipasi hambatan yang diterapkan oleh beberapa negara tujuan ekspor produk nasional.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015