Pekanbaru (ANTARA News) - Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi, menilai insiden penyusupan Mario Steven Ambarita ke pesawat di Bandara Sultan Syarif Kasim II Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, sebagai sebuah hikmah untuk mengevaluasi secara internal aspek keamanan di seluruh Bandara di bawah naungan BUMN itu.

"Saya tidak ingin mengatakan kejadian penyusupan Mario ini telah membuka bobroknya pengamanan di Bandara, tapi saya menganggapnya sebagai hikmah untuk Angkasa Pura," kata Budi Karya Sumadi pada konferensi pers di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Jumat.

Menurut Budi, dirinya tidak membantah bahwa pelayanan dan juga pengamanan di semua Bandara yang dikelola Angkasa Pura (AP) II masih jauh dari sempurna. Penyusupan Mario adalah kelalaian dari AP II, karena itu selaku direktur utama ia menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat atas terjadinya insiden yang membahayakan aktivitas penerbangan itu.

Meski begitu, ia meyakini bahwa Bandara SSK II adalah salah satu Bandara terbaik yang dikelola oleh AP II. "Bandara Pekanbaru saya nilai adalah yang terbaik yang kami punya, karena di bandara lain ada yang lebih buruk karena digunakan untuk berkebun segala. Saya berjanji dalam beberapa tahun ke depan Bandara di bawah pengelolaan AP II akan menjadi lebih baik dan menjadi Bandara 10 terbaik dunia," ujarnya.

Ia mengatakan sangat menanggapi serius insiden penyusupan Mario yang langsung ditindaklanjuti dengan investigasi internal di Bandara SSK II. Kemudian, ia menginstruksikan agar kerjasama keamanan dengan TNI AU di Lanud Roesmin Nurjadin, yang berada satu wilayah dengan Bandara Pekanbaru, untuk ditingkatkan dengan menutup celah-celah yang rawan untuk disusupi agar insiden Mario tidak terulang lagi.

Selain itu, ia mengatakan pihaknya juga telah melakukan rotasi jajaran manajemen di Bandara SSK II dengan mengganti General Manager yang sebelumnya dijabat Slamet Samiaji kepada Dani Indra Iriawan. "Saya berharap dikepemimpinan Pak Dani bisa segera melakukan perbaikan," ujarnya.

Penyusupan Mario Steven Ambarita sempat menghebohkan publik setelah pria berusia 21 tahun itu berhasil membobol keamanan Bandara Pekanbaru dan menyusup ke bagian roda belakang Garuda Indonesia tujuan Jakarta. Pemuda asal Kabupaten Rokan Hilir, Riau itu menjadi penumpang gelap dan sempat terbang selama lebih dari satu jam sebelum aksinya dihentikan petugas Bandara Soekarno-Hatta.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015