Makassar (ANTARA News) - Tuan rumah PSM hanya bermain imbang melawan Sriwijaya FC dengan skor 3-3 dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) atau QNB League di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Tiga gol tim tuan rumah masing-masing melalui Syamsul Chaeruddin (menit ke 25), Nemanja Vucicevic (menit 52) dan Aditya Putra Dewa pada menit ke 76.

Sementara gol balasan dari tim Laskar Wong Kito dipersembahkan Goran (menit ke 44 dan menit ke 85) serta satu gol dari Mauri Makan pada menit ke 69.

Bermain dihadapan ribuan suporter fanatik dan ambisi merebut poin penuh membuat tim PSM memilih bermain terbuka. Strategi lebih menyerang yang dilakukan tim Juku Eja cukup efektiF dengan lahirnya sejumlah peluang.

Namun Sriwijaya yang datang dengan kegagalan merebut poin penuh dikandang terlihat tidak gentar. Tim asuhan Benny Dolo itu juga berani meladeni permainan terbuka PSM dengan menurunkan sejumlah pemain berkarakter menyerang seperti Ferdinand Sinaga, Patrick Wanggai, Titus Bonay dan Goran seorang pemain asing.

Gol yang ditunggu-tunggu publik tuan rumah akhirnya tiba pada menit ke 25 melalui kapten tim Syamsul Chaeruddin. Pemain asal Kabupaten Gowa ini sukses memperdayah penjaga gawang Sriwijaya setelah mendapatkan umpan matang dari Nemanja Vucicevic.

Unggul 1-0 membuat permainan kedua tim semakin terbuka. Hanya saja dari sejumlah peluang yang kembali didapatkan justru tim tamu yang sukses menyamakan kedudukan melalui Goran. Gol ini berawal dari tendangan bebas Ferdinand Sinaga diluar kotak penalti.

Umpan yang melambung tinggi berhasil dimaksimalkan Goran melalui sundulan sekaligus membuat skor berubah menjadi 1-1 hingga berakhirnya babak pertama.

Memasuki babak kedua, tim PSM tetap menerapkan tempo permainan menyerang. Umpan matang dari tengah lapangan berhasil dijangkau Kurniawan Karwan sebelum akhirnya dijatuhkan pemain belakang Sriwijaya, Wildansyah di kotak terlarang.

Nemanja Vucicevic yang mengambil eksekusi penalti akhirnya tanpa kendala menyelesaikan tugasnya dengan baik. Tendangan penalti Nemanja sekaligus membuat PSM kembali unggul dan semakin memotivasi suporter dalam mendukung tim andalannya.

Memiliki keunggulan 2-1 justru membuat pemain PSM lengah menjalin koordinasi. Umpan matang dari Patrick Wanggai dari sudut kanan pertahan PSM kembali mampu dimaksimalkan menjadi gol melalui Mauri Makan yang masuk menggantikan Asri Akbar pada babak kedua.

Gol balasan ini kembali memaksa PSM untuk kembali fokus dalam menyusun penyerangan. Termasuk dengan memasukkan Muchlis Hadi Ning menggantikan M Rahmat yang kelihatan kesulitan menembus pertahanan Sriwijaya.

Keputusan Pelatih memasukkan mantan timnas U-19 itu akhirnya berbuah manis. Lewat aksi individunya berhasil melewati beberapa pemain belakang Sriwijaya sebelum menyodorkan umpan yang terukur yang berhasil disambut dengan tendangan oleh Aditya Putra Dewa di menit ke 76.

Namun kemenangan di depan mata PSM akhirnya buyar setelah lahirnya gol penting dari Goran dimenit akhir pertandingan sekaligus membawa tim asal Sumater Selatan itu berhak merebut satu poin dalam lawatannya ke Makassar.

Pelatih Kepala PSM sementara, Hans Peter Schaller seusai laga mengatakan kegagalan timnya meraih poin maksimal pada laga kandang memang tidak sesuai yang diharapkan. Pihaknya akan melakukan evaluasi demi meraih hasil yang lebih baik kedepan.

Terkait kegagalan tim Juku Eja, pria asal Austria ini mengaku karena banyak kesalahan dari lini belakang PSM yang tidak mampu mengantisipasi setiap umpan lambung dari Sriwijaya.

Pelatih Sriwijaya FC, Benny Dolo, mengatakan meski berhasil meraih poin namun pencapaian timnya dinilai kurang memuaskan.

Pewarta: Abd Kadir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015