Jakarta (ANTARA News) - Industri film tanah air yang semakin berkembang saat ini berpotensi besar untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia

Menyadari bahwa film nasional merupakan salah satu sumber pendapatan negara, pemerintah mulai mengambil langkah-langkah untuk memajukan industri kreatif tersebut.

Salah satu langkah untuk mendukung ekonomi kreatif nasional adalah dengan didirikannya Badan Ekonomi Kreatif.

Dalam pidatonya saat menghadiri penganugerahan piala Citra dalam Festival Film Indonesia yang berlangsung di Palembang, Sabtu (6/12), Presiden Joko Widodo menyatakan komitmennya terhadap industri kreatif tersebut.

"Saya ajak masyarakat mencintai film Indonesia, karya film kita adalah wajah kita sebagai bangsa ini menunjukkan bangsa yang mencintai Indonesia seutuhnya. Semoga perfilman Indonesia makin dicintai oleh rakyatnya dan digemari di negara lain," ujar Presiden Jokowi.

Badan Ekonomi Kreatif yang dikepalai oleh Triawan Munaf juga telah memilih film sebagai  subsektor unggulan atau program lokomotif yang bisa mempromosikan beragam produk ekonomi kreatif Indonesia.

"Melalui film kita bisa memamerkan berbagai produk industri kreatif misalnya kuliner, mode, musik, dan craft," ujar dia.

Ia mengaku sudah berbincang dengan pelaku industri perfilman seperti produser sekaligus sutradara Mira Lesmana tentang bagaimana mengembangkan film Indonesia agar lebih laku atau menjadi primadona di negeri sendiri.

Selama ini, menurut dia, tidak ada tolak ukur yang jelas tentang film seperti apa yang sukses di pasaran. Selain itu, selera masyarakat terhadap film Indonesia juga sulit diprediksi.

Selain pasar yang sulit diprediksi, kegiatan menonton film sendiri belum menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia.

Menurut ketua Badan Perfilman Indonesia Kemala Atmodjo, menonton film memang belum menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia.

"Berkaitan dengan penghasilan masyarakat," kata dia.

Belum lagi jumlah bioskop yang terbatas sehingga masyarakat di daerah terpencil tidak punya akses menonton film.

Namun, pengelola bioskop saat ini telah serius dalam upaya mengembalikan kepercayaan penonton terhadap film lokal.

"Kita semua sepakat untuk memajukan kembali film lokal agar mampu bersaing dengan film luar negeri," kata Sekretaris Perusahaan Cinema XXI Catherine Keng.

Oleh karena itu, lanjutnya, ia mengajak  insan perfilman tanah air untuk meningkatkan kualitas produksinya.

"Kita harus mau meningkatkan kualitas perfilman agar cita-cita menjadikan film Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri bisa direalisasikan," kata dia.

Meski telah memiliki strategi untuk memajukan industri film Indonesia pemerintah tidak dapat melangkah sendiri.

Perlu dukungan dari berbagai pihak, mulai dari produksi, industri, hingga masyarakat Indonesia sendiri yang harus dapat memberikan penghargaan terhadap film-film produksi anak negeri.

Pewarta: Arindra Moedia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015