Jakarta (ANTARA News) - Dua pasangan ganda andalan utama Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada nomor ganda putra dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada nomor ganda campuran, tumbang dalam putaran semifinal turnamen Singapura Terbuka 2015 yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Sabtu.

"Hari ini saya banyak melakukan kesalahan sendiri pada saat kami unggul poin. Kalau permainan, sebenarnya kami sudah enak bertanding tadi," kata Tontowi seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu malam.

Owi, sapaan untuk Tontowi, mengaku kecewa dengan kekalahan dari pasangan Tiongkok Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan skor 16-21 dan 22-24.

"Tapi, kami banyak mengambil pelajaran dari pertandingan hari ini. Semoga pertandingan berikutnya kami dapat tampil lebih baik," kata Owi.

Pertandingan itu tercatat sebagai pertandingan ke-empat belas antara kedua ganda campuran itu dengan dominasi kemenangan dipegang Zhang/Zhao 9-5.

Selain Tontowi/Liliyana, ganda putra Hendra/Ahsan juga gugur pada putaran semifinal setelah ditaklukkan ganda putra Tiongkok Fu Haifeng/Zhang Nan.

Ganda putra Indonesia yang menempati peringkat tiga dunia kalah dengan skor 21-18, 8-21, dan 17-21.

Pada game pertama, Fu/Zhang sempat meninggalkan Hendra/Ahsan dengan skor 14-8. Tapi, pasangan pelatnas PBSI itu mampu mengakhiri game dengan kemenangan 21-18.

Hendra/Ahsan mulai kewalahan dengan bola-bola pasangan Tiongkok itu pada game kedua hingga tertinggal 4-9 dan skor akhir 8-21.

Pasangan putra Indonesia itu pun tidak mampu membendung kekuatan Tiongkok pada game ketiga setelah meraih skor 14-16.

"Kami lebih banyak melakukan kesalahan sendiri dan mematikan bola sendiri," kata Hendra.

Ahsan berjanji akan lebih mempersiapkan diri untuk pertandingan berikutnya selain mengevaluasi pertandingan pada Singapura Terbuka itu.

"Kami kalah, tapi kami sudah berusaha maksimal. Kami harus latihan untuk pertandingan berikutnya," kata Ahsan.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015