Frankfurt (ANTARA News) - Para dokter Lufthansa telah memberi rekomendasi kepada kopilot Andreas Lubitz yang diduga sengaja menabrakkan pesawatnya ke Pegunungan Alpen di Prancis, untuk mendapatkan perawatan kejiwaan setelah pernah mengalami depresi, lapor surat kabar Jerman, Bild, seperti dikutip AFP.

Mengutip dokumen-dokumen yang ditemukan oleh otoritas transportasi udara Jerman, Bild am Sonntag melaporkan bahwa para dokter telah menulis bahwa "Lubitz mesti terus menerima perawatan kejiwaan, kendati dia dianggap laik terbang" oleh seorang pakar kejiwaan independen pada 2009.

Lubitz pernah keluar sementara dari pelatihan pilot pada 2009 dan beralasan kepada Lufthansa bahwa waktu itu dia sakit.

Laporan itu tidak merinci apakah Lubitz memang telah menarik manfat dari perawatan kejiwaan itu.

Juru bicara Lufthansa menolak mengomentari apakah mereka telah dihubungi Bild.

Para penyelidik Prancis meyakini bahwa Lubitz sengaja menabrakkan pesawat yang dioperasikan anak perusahaan Lufthansa itu -Germanwings- ke Pegunungan Alpen di Prancis pada 24 Maret silam dengan menewaskan semua dari 250 orang yang berada di dalam pesawat itu.

Otoritas transportasi udara Jerman mengatakan tidak pernah memiliki akses ke catatan kesehatan Lubitz, dan hanya mampu mempelajarinya tiga hari setelah kecelakaan itu terjadi.

Para jaksa Jerman mengatakan Lubitz telah didiagnosis hendak bunuh diri beberapa tahun lalu sebelum menjadi pilot, namun kemudian menjadi lebih stabil jiwanya.

Para dokter belum lama ini tak menemukan gejala apa-apa bahwa dia berniat melukai dirinya sendiri atau orang lain, namun dia memang pernah menerima perawatan dari dokter syaraf dan psikiater yang beberapa kali mengeluarkan izin cuti karena sakit, termasuk pada hari kecelakaan itu terjadi.

Polisi sendiri menemukan surat keterangan sakit ketika mereka menggeledah apartemen kopilot itu setelah kecelakaan terjadi.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015