Itu (jaringan Sistem Mahakam, red) sudah di luar wewenang dan kendali kami."
Samarinda (ANTARA News) - PLN Rayon Bontang, Kalimantan Timur, berharap tidak terjadi pemadaman listrik yang bisa mengganggu pelaksanaan ujian nasional SMA pada 13-15 April 2015, kendati mereka juga tidak bisa memberikan jaminan dan kepastian soal itu.

Manajer PLN Rayon Bontang La Ode Lawati saat dihubungi di Bontang, Minggu, mengatakan pasokan listrik wilayah Bontang sudah terkoneksi jaringan Sistem Mahakam yang pengendaliannya dilakukan PLN Wilayah Kaltim yang berpusat di Balikpapan.

"Itu (jaringan Sistem Mahakam, red) sudah di luar wewenang dan kendali kami," katanya menanggapi kritik sejumlah anggota DPRD Bontang terkait seringnya terjadi pemadaman bergilir beberapa waktu terakhir.

Ia menjelaskan bahwa kapasitas pembangkit PLN Bontang hanya menghasilkan 18 MW, sedangkan beban puncak yang ditanggung mencapai 24 MW.

Apalagi, saat ini PLN juga belum bisa memaksimalkan daya yang ada di pembangkit lokal. Ada dua pembangkit di Bontang yang tidak bisa terkoneksi ke jaringan, sehingga kalaupun PLN memisahkan diri dari Sistem Mahakam, daya yang tersedia belum cukup memenuhi beban puncak.

Saat ini, ada dua pembangkit yang belum bisa terkoneksi, yakni PLTMG Bontang Migas dan Energi (BME) dan PLTD-MG Kanaan. Tanpa dua pembangkit itu, daya yang dimiliki PLN Bontang hanya sekitar 18 MW.

"Kalau dua mesin itu beroperasi dengan baik dan terkoneksi ke kami, daya kami surplus. Tapi, dengan adanya masalah saat ini, kami tidak bisa memberikan jaminan sama sekali," kata Lawati ketika menjelaskan gangguan pembangkit di Sistem Mahakam.

Ia menambahkan PLN Wilayah Kaltim belum memberikan kepastian sampai kapan gangguan itu berlangsung dan pihaknya hanya berharap dua pembangkit listrik di Bontang bisa segera beroperasi.

"Di PLTMG BME, permasalahannya ada di transmisi. Ini sudah terjadi selama beberapa hari, sehingga daya yang ada belum bisa disalurkan ke sistem PLN Bontang," ujarnya.

Ia menuturkan semua kendali jaringan Sistem Mahakam dipegang PLN Wilayah Kaltim yang berkedudukan di Balikpapan. Dari tempat itu, pembagian alur diatur dan masalah kekurangan daya di Bontang sebenarnya terselesaikan sejak masuk ke dalam sistem itu pada 2014.

"Masalahnya, semua kontrol di Balikpapan, sehingga jika ada kendala di sistem pusat, PLN Bontang tidak bisa langsung memisahkan diri dan mengaktifkan pembangkit lokal," ujar La Ode Lawati.

Pihaknya meminta maaf kepada warga Bontang dan seluruh pihak yang merasa terganggu dengan seringnya terjadi pemadaman bergilir akhir-akhir ini, tetapi terus berusaha mencari solusi agar ketika pelaksanaan ujian nasional nanti semua bisa normal tanpa ada pemadaman.

Pewarta: Amirullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015