Makassar (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Selatan tidak akan melanjutkan koalisi dengan partai-partrai politik pengusung Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Numang (Sayang)  seperti pada pilkada gubernur sebelumnya.

"Saya memastikan tidak akan berkoalisi lagi dengan partai politik pengusung Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Numang (Sayang) jilid II," ujar Ketua DPP PPP Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Timur, Amir Uskara di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, Koalisi Sayang Jilid II sulit untuk dilanjutkan, khususnya di Pilkada Kabupaten Gowa karena dirinya sendiri yang akan maju sebagai calon bupati di pemilihan tersebut.

Sedangkan diketahui, Syahrul Yasin Limpo adalah Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan dan partainya akan mengusung calon sendiri pada pilkada akhir tahun ini.

"Saya berpendapat bahwa dalam politik semua bisa terjadi. Saya tidak mengatakan bahwa Sayang Jilid II pasti terjadi. Artinya semua akan kita lihat setelah proses pendaftaran di KPU di mulai," katanya.

Partai-partai Koalisi Sayang yakni Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Amir Uskara yang juga Legislator DPR-RI melanjutkan, undang-undang pilkada terdapat perubahan signifikan karena semua kandidat yang akan diusung harus berdasarkan rekomendasi dari partai tingkat pusat dengan segala pertimbangannya.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Golkar Kabupaten Gowa Kamaruddin Timung mengatakan, tidak mempersoalkan kalau PPP ingin lepas dari Koalisi Sayang di pilkada tahun ini.

Menurutnya, tanpa koalisi pun Golkar dapat mengusung sendiri calonnya. Bahkan Golkar memiliki banyak stok kader yang ingin maju. Misalnya saja, Tenri Olle Yasin Limpo, Adnan Puritcha Ichsan Yasin Limpo, dan Yusuf Sommeng.

"Yang menjadi kendala buat kami adalah belum adanya petunjuk pelaksana kapan membuka penjaringan pendaftaran pilkada. Selain itu kami masih menunggu judicial review bagi calon yang melakukan gugatan di MK terkait pasal dinasti politik,"ucapnya.

Kamaruddin melanjutkan, kalau dua kendala ini terselesaikan, ia meyakini konstalasi politik akan berubah di Kabupaten Gowa. Maksudnya, seluruh partai politik akan berkoalisi dengan partainya.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015