Jakarta (ANTARA News) - Setelah 69 tahun malang-melintang di berbagai gelaran penerbangan nasional dan internasional, akhirnya tim aerobatik Angkatan Laut Amerika  Serikat, Blue Angels, memiliki perempuan pilot, Kapten Kattie Higgins. 




“Banyak anak laki-laki dan perempuan di sini yang tidak yakin bahwa perempuan yang menerbangkan pesawat terbang ini. Dari luar tidak akan bisa dibedakan apakah saya atau laki-laki kolega saya yang menerbangkan pesawat terbang itu,” katanya, sebagaimana dikutip dari laman Blue Angels, di Jakarta, Selasa. 




Higgins memang bukan pilot pesawat tempur F/A-18 Hornet berkelir biru-kuning bernomor 1 sampai 6 yang melakukan banyak manuver aerobatik legendaris dunia itu. Dia penerbang pesawat transport berat, C-130 Hercules Blue Angels yang dijuluki Fat Albert. 




Higgins, yang ayahnya penerbang pesawat tempur A-7 di geladak kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat, dalam kesehariannya tampil profesional laiknya para lelaki koleganya. Dalam satu video dokumentasi Blue Angels, dia duduk di kursi kiri kokpit, menandakan dia sebagai pilot-in-command Fat Albert itu. 




Fat Albert, walau bukan pesawat terbang utama dalam pertunjukan Blue Angels, namun memiliki peran vital. Dialah pesawat angkut personel dan suku cadang dan unit pendukung lain Blue Angels dalam tiap gelarannya. 




Perlakuan, respek, dan perawatan terhadap Fat Albert sama dengan yang diterima pesawat tempur F-18 Hornet yang menjadi pemain inti Blue Angels. 




Higgins —pilot Korps Marinir Amerika Serikat— kini menjadi perempuan pertama yang tergabung dalam Blue Angels




Dalam satu penampilannya, Higgins mampu bermanuver berani, yaitu tiba-tiba menukik tajam menciptakan kondisi bebas gravitasi bagi awak yang ada di dalam kabin dan kokpit Fat Albert itu. 

Penerjemah: Ade P Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015