Madrid (ANTARA News) - Carlo Ancelotti ketar-ketir lantaran kelangsungan masa depannya sebagai manajer Real Madrid salah satunya ditentukan oleh keberhasilan mempertahankan gelar Liga Champions.

Ujian pertama bagi pelatih berpaspor Italia itu, yakni mampu mengalahkan Atletico Madrid dalam leg pertama babak perempat final Liga Champions 2014/15 yang digelar di stadion Vicente Calderon pada Selasa waktu setempat, Rabu dini hari, pukul 01.45 WIB.

Segudang prestasi telah Ancelotti raih. Ia membawa "Los Blancos" meraih Piala Super Eropa, dengan menorehkan 22 kemenangan. Ini negara keempat yang dilatih oleh Carletto, panggilan akrab Ancelotti.

Hanya saja, sederet raihan prestasi itu tidak cukup kuat untuk bertahan sebagai manajer Real Madrid. Ia tahu benar resiko kegagalan, yakni pemecatan.

Kalau saja, Ancelotti dipecat maka sejumlah klub sudah mengantre untuk mengontrak dia sebagai pelatih. Tinggal sekarang menanti hasil pembicaraan seputar kesepakatan kontrak lebih lanjut, sebagaimana dikutip dari laman Marca.

Ancelotti paham bahwa segala kemungkinan dapat saja terjadi dalam sepak bola. Sepak bola merujuk kepada hasil atau capaian dari laga demi laga.

Nasib berseberangan dialami pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone yang telah diikat kontrak selama lima tahun. Ini mengakhiri segala spekulasi yang beredar mengenai masa depan pelatih asal Argentina itu.

Kubu Atletico cenderung tidak terlalu bertele-tele dengan perdebatan sana-sini yang memakan waktu.

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015