Tidak bagus menunda kompetisi demikian, tapi kami tetap menghormati keputusan PSSI,"
Bekasi (ANTARA News) - Pelatih Pelita Bandung Raya, Dejan Antonic, menilai keputusan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia menghentikan sementara kompetisi Liga Super Indonesia pada 12-25 April 2015 dianggap merugikan.

"Tidak bagus menunda kompetisi demikian, tapi kami tetap menghormati keputusan PSSI," katanya di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, keputusan tersebut mengganggu program latihan PBR yang telah lama disusun untuk menghadapi lawan.

Penundaan kompetisi dilakukan PSSI sebagai tindak lanjut atas pelarangan berpartisipasinya Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya di Kompetisi LSI.

Kedua tim tersebut tidak direkomendasikan Badan Olahraga Profesional Indonesia karena adanya persoalan manajemen.

Akibat penundaan tersebut, PBR urung menggelar empat pertandingan, yakni dua laga kandang dan dua laga tandang.

Dua laga kandang yang tertunda dilakoni adalah kontra Perseru Serui yang sedianya digelar Selasa (14/4/2015) dan versus Persipura Jayapura yang menurut jadwal semula diagendakan pada 18 April 2015.

Adapun laga tandang yang juga ikut tertunda adalah lawatan ke kandang Persela Lamongan pada 21 April 2015 dan Arema Indonesia empat hari berselang.

Dejan mengakui, laga tersebut terbilang cukup berat mengingat momen itu menjadi ajang pembuktian PBR kepada masyarakat Bekasi yang kini menjadi markas kesebelasan PBR.

"Meskipun berat, tentu harus kami hadapi. Namun dengan keputusan penundaan, akhirnya tim pelatih harus pandai-pandai menyusun program latihan yang tepat agar stamina pemain tidak turun dan tetap stabil di masa jeda kompetisi ini," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015