Bukittinggi (ANTARA News) - Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat kembali meletus pada Senin (13/4).

Letusan tersebut terekam satu kali pukul 03.23 WIB pada Senin (13/4), dengan amplitudo 2 milimeter, dan menimbulkan gempa 31 detik, ujar Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Sumbar, Warseno, di Bukittinggi, Selasa.

Ia mengatakan, letusan tersebut tergolong letusan kecil dan tidak berpengaruh bagi aktivitas masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Marapi.

Dia menyatakan, pihaknya belum menerima laporan masyarakat tentang adanya hujan abu di sekitar permukiman masyarakat sebagai dampak terjadi letusan itu.

Menurutnya, aktivitas letusan Gunung Marapi baru terjadi pada April 2015, setelah letusan pada November 2014.

Selama Desember 2014 hingga Maret 2015, Gunung Marapi tidak pernah mengalami letusan, ujarnya pula.

Ia mengatakan, berdasarkan data Pos PGA Marapi Sumbar, tercatat mengalami empat kali letusan.

Namun sebagian besar letusan itu tidak bisa dipantau secara visual, mengingat cuaca gelap dan terjadi pada malam hari.

Letusan pertama terjadi pada 7 April 2015 sekitar pukul 05.15 WIB, dengan amplitudo enam milimeter, dan lama gempa 21 detik.

Pada tanggal yang sama, letusan kedua terjadi pada pukul 09.24 WIB dengan amplitudo enam milimeter, dan lama gempa 30 detik.

Pada 12 April 2015, Gunung Marapi kembali meletus.

Letusan itu terjadi pada pukul 19.31 WIB dengan amplitudo empat milimeter, dan lama gempa 18 detik.

Terakhir, Gunung Marapi meletus Senin (13/4) pukul 03.23 WIB dengan amplitudo dua milimeter, lama gempa 31 detik.

Kondisi peningkatan aktivitas letusan Gunung Marapi ini, pihaknya mengingatkan kepada masyarakat sekitar dan seluruh pendaki Marapi untuk tidak beraktivitas pada radius tiga kilometer dari puncak Marapi.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015