New York (ANTARA News) - Kus dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena data penjualan ritel lebih lemah dari yang diperkirakann dan IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2015 dan 2016.

Penjualan ritel AS untuk Maret naik 0,9 persen dari bulan sebelumnya, Departemen Perdagangan melaporkan Selasa. Angka terbaru itu di bawah konsensus pasar untuk kenaikan 1,1 persen, lapor Xinhua.

"Biasanya, kenaikan penjualan ritel 0,9 persen dalam sebulan dapat digambarkan sebagai kuat, tapi tidak kali ini, karena kenaikan gagal membalikkan bahkan setengah dari penurunan tiga bulan sebelumnya. Karena, penjualan pada kuartal pertamaluar biasa lemah, yang jatuh 5,0 persen," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.

Greenback berada di bawah tekanan lebih lanjut setelah perkiraan pertumbuhan lebih lemah. Dalam "World Economic Outlook" dua kali setahun yang dirilis Selasa, IMF memproyeksikan pertumbuhan AS akan mencapai 3,1 persen pada 2015 dan 2016, lebih rendah dari ekspektasi Januari masing-masing 3,6 persen dan 3,3 persen.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,73 persen menjadi 98,762 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan diNew York, euro naik menjadi 1,0658 dolar dari 1,0569 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4781 dolar dari 1,4675 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7630 dolar dari 0,7587 dolar.

Dolar AS dibeli 119,39 yen Jepang, lebih rendah dari 120,07 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9728 franc Swiss dari 0,9777 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2491 dolar Kanada dari 1,2597 dolar Kanada.

(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015