Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan agar proyek pembangunan rumah susun (rusun) dapat dimasukkan dalam katalog elektronik (e-katalog) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

"Kedepannya, saya berharap proyek-proyek pembangunan rusun itu bisa masuk kedalam e-katalog LKPP, jadi tidak perlu pakai lelang-lelang lagi," kata Basuki yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Menurut dia, masuknya proyek pembangunan rusun kedalam katalog elektronik tersebut seharusnya dapat dilakukan mengingat banyaknya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pembangunan infrastruktur.

"Kita kan punya banyak BUMN, seperti Adhi Karya, Wijaya Karya dan sebagainya. Sebaiknya masukkan saja proyek pembangunan rusun kedalam e-katalog. Misalnya, rusun lebih dari 18 lantai ukuran 30 meter harganya sekian. Jadi, lebih mudah," ujar Basuki.

Dia menuturkan dengan masuknya pembangunan rusun kedalam e-katalog, maka pihaknya tidak perlu lagi melakukan lelang, sehingga tidak perlu membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk melaksanakan pembangunannya.

"Kalau nanti sudah masuk kedalam e-katalog, maka pihak-pihak BUMN dapat menentukan tipe-tipe rusun. Lebih jauh lagi, hal ini dapat menjadi sebuah stimulus bagi perkonomian, terutama dalam pembangunan properti," ujarnya.

Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan terdapat sekitar 60.000 unit rusun yang ingin dibangun secara tersebar di wilayah ibu kota untuk memenuhi kebutuhan hunian warga.

"Kalau sudah masuk e-katalog, sebanyak 60.000 unit rusun itu tidak akan menghabiskan anggaran yang banyak, kira-kira Rp1,2 triliun. Maka dari itu, saya sangat berharap LKPP segera mewujudkan hal tersebut," kata Gubernur.

Pewarta: Rr Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015