Kami minta kepada Kepala Dindik yang baru untuk segera memperbaiki sekolah yang jelek itu, sebab kita punya uang. Anggarannya mencukupi."Madiun (ANTARA News) - Wali Kota Madiun Bambang Irianto, Rabu, memutasi sebanyak 11 pejabat eselon II, III, dan IV di lingkungan pemerintah kota setempat yang dianggap bermasalah dan berkinerja buruk.
Sejumlah pejabat yang diganti tersebut, di antaranya di Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudmundora), Disnakersos, Kepala Bappeda, dan Disperindagkoppar.
Ia mengaku sengaja mengganti pejabat Dikbudmundora karena kecewa dengan adanya berbagai permasalahan yang terjadi saat dipimpin penjabat lama, Suyoto HW. Salah satunya, adanya bangunan sekolah dengan kualitas jelek.
"Seperti Dindik, itu saya pangkas semua. Ini agar dunia pendidikan di kota ini semakin baik. Saya tidak mau sekolah di Kota Madiun bangunannya jelek," ujar Wali Kota Bambang Irianto, kepada wartawan.
Pihaknya meminta pejabat Kepala Dikbudmundora yang baru segera melakukan langkah perbaikan. Demikian juga dengan pejabat dinas lainnya yang dimutasi.
"Kami minta kepada Kepala Dindik yang baru untuk segera memperbaiki sekolah yang jelek itu, sebab kita punya uang. Anggarannya mencukupi," kata dia.
Sementara, pejabat eselon II lainnya yang digeser yakni, Gandhi Hatmoko yang sebelumnya sebagai Kepala Bappeda Kota Madiun ditunjuk menggantikan posisi Suyoto HW.
Kemudian Kepala Disnakersos Sudandi digeser menjadi Kepala Disperindagkoppar menggantikan Totok Sugiharo. Sedangkan, Totok digeser menggantikan posisi Gandhi Hatmoko sebagai Kepala Bappeda.
Ia menambahkan, mutasi jabatan wajar dilakukan di lingkungan pemerintah daerah. Proses mutasi dan promosi merupakan salah satu bentuk penyegaran, karena itu Pemkot Madiun akan selektif memilih orang yang dianggap mampu mengemban tugas baru.
Pihaknya berharap, mereka yang dimutasi dapat segera menempati posnya yang baru dan bekerja lebih baik dalam melayani masyarakat.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/Louis Rika
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
