Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR RI Mahfuz Sidik menyatakan prihatin atas musibah kecelakaan pesawat tempur F-16 dan pihaknya akan memberikan dukungan penuh kepada TNI dalam pengadaan alutsista baru.

Mahfuz kepada pers di Jakarta, Kamis, meminta pola hibah alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas pakai dihentikan.

"Kita merasa prihatin atas musibah itu dan kita meminta agar pemerintah tidak lagi menggunakan pola hibah alutsista bekas," ujar Mahfuz.

Peristiwa ini, menurut politisi PKS ini, harus jadi momentum bagi pemerintah dan DPR untuk lebih menunjukkan kebijakan anggaran yang mendukung modernisasi alutsista TNI dengan pengadaan persenjataan baru.

"Faktor risiko termasuk kehilangan sumber daya prajurit harus jadi pertimbangan utama selain efek gentar alutsistanya," katanya.

Senada dengan Mahfuz, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan TNI harus memeriksa apakah kecelakaan tersebut disebabkan oleh manusia atau kesalahan teknis.

Dia mengharapkan agar ke depan TNI mendapatkan alokasi dana untuk membeli alutsista yang memadai.

Fadli juga menegaskan saat ini tidak boleh lagi ada alasan bahwa jatuhnya pesawat karena kurangnya anggaran untuk TNI.

"Kalau anggaran kurang, bisa diajukan, selama dana ada, maka pengadaan alutsista harus diprioritaskan karena bagaimanapun masalah pertahanan dan keamanan menjadi prioritas," kata politisi Partai Gerindra itu.

Pesawat tempur F-16 milik TNI AU terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis pukul 08.20 WIB.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015