Diharapkan peluang penguatan bagi rupiah dapat berkelanjutan dan tidak hanya bersifat jangka pendek
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, bergerak menguat sebesar 139 poin menjadi Rp12.833 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.972 per dolar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa laju nilai tukar rupiah naik cukup signifikan terhadap dolar AS, data neraca perdagangan Indonesia yang kembali mencatatkan surplus menjadi salah satu penopang mata uang domestik.

"Diharapkan peluang penguatan bagi rupiah dapat berkelanjutan dan tidak hanya bersifat jangka pendek," katanya.

Menurut dia, struktur neraca perdagangan Indonesia yang berada dalam tren perbaikan dapat mengimbangi kondisi perekonomian eksternal yang cenderung melambat.

Sentimen lainnya, lanjut dia, Bank Indonesia yang memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5 persen juga berdampak positif terhadap rupiah, itu menunjukan inflasi domestik masih sesuai target 4 plus minus 1 persen pada 2015 dan 2016.

Sementara itu, Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa dalam neraca perdagangan Indonesia, tercatat impor mengalami peningkatan sebesar 9,29 persen menjadi 12,58 miliar dolar AS, dari Februari 2015 sebesar 11,51 miliar dolar AS.

"Impor Indonesia didominasi oleh bahan baku dan barang modal maka diperkirakan produksi perusahaan ke depan bisa meningkat, itu cukup positif bagi perekonomian domestik," katanya.

Sementara itu tercatat kinerja ekspor pada Maret 2015 sebesar 13,71 miliar dolar AS, atau meningkat sebesar 12,63 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 12,17 miliar dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis (16/4) ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.838 dibandingkan hari sebelumnya, Rabu (15/4) di posisi Rp12.976 per dolar AS. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015