Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Djohar Arifin Husin berharap ketua maupun pengurus baru tidak menghapus program-program yang dijalankan selama ini apabila dirinya tidak lagi manjabat sebagai Ketua Umum PSSI.

"Biasanya kalau ada pengurus baru dihilangkan semua dan mulai dari nol lagi. Sekarang kami sudah "on the track" dengan program-program yang telah dijalankan," kata Djohar saat ditemui Antara di kantor PSSI Jakarta, Kamis.

Menurut Djohar, FIFA juga sudah menilai luar biasa dengan program yang telah kami jalani karena sekarang kami sudah mempunyai fondasi yang kuat untuk membangun sepak bola yang berprestasi

"Misalnya, program Indonesia Millennium Football Development (IMFD), itu semacam piramida sehingga nantinya pondasi kita jadi kuat dengan memproduksi pemain-pemain handal," tuturnya.

Ia berharap, sekitar enam tahun ke depan Indonesia akan berada di peringkat teratas ASEAN dan merangkak ke level papan atas di Asia karena kita mempunyai jutaan pemain berkualitas yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain itu, kata Djohar, program yang juga sedang dijalani PSSI adalah meminta bantuan FIFA mengirimkan instruktur pelatih level FIFA untuk tempatkan di Jakarta.

"Dulu kan salah satu cara kami adalah mengirim pelatih untuk mengambil kursus sertifikat internasional, itu bisa dua sampai tiga orang yang ikut kursus tersebut dalam waktu 2 sampai 3 bulan," ujarnya.

Pada Sabtu 18 April mendatang akan dilangsungkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015 di Surabaya dengan agenda utama pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2015-2019.

Setelah menjalani proses pencalonan, Komite Pemilihan menetapkan sembilan bakal calon Ketua Umum PSSI.

Sembilan nama tersebut adalah petahana Djohar Arifin Husin, La Nyalla Mattalitti, Joko Driyono, Ahsanul Qosasih, Bernhard Limbong, Subardi, M. Zein, Sarman, dan Syarif Bastaman.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015