Jakarta (ANTARA News) - Tersangka Mohammad Prio Santoso alias Rio (24) mengaku menggunakan jasa pekerja seks komersial pertama kalinya lewat kencannya dengan Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Empi (26).

"Saya baru pertama memakai jasa perempuan begitu bersama Tata," kata Rio di Markas Polda Metro Jaya Kamis.

Rio bercerita awalnya "terjun" menjadi pelanggan pekerja seks saat mendapatkan informasi adanya wanita yang bisa "dipesan" melalui Internet.

Tersangka Rio menuturkan, terdapat beberapa forum yang menyebutkan akun dan siapa wanita panggilan yang bisa di-booking.

Selanjutnya, pria yang berprofesi sebagai guru les Matematika itu membuka dan mencari wanita yang bisa diajak berhubungan intim.

Sekitar awal Maret 2015, Rio menyapa beberapa akun "Twitter" yang telah direkomendasikan oleh forum tersebut.

Terdapat sekitar 15 akun yang dikirimi pesan oleh Rio, namun hanya Deudeuh yang membalasnya sehingga keduanya janjian bertemu.

Pada pertemuan pertama Rio merasa tidak puas dengan pelayanan Deudeuh.

Rio kembali mengajak Deudeuh melayani di kamar kontrakan korban di Jalan Tebet Utara 15-C Nomor 28 RT007/10 Tebet Timur, Jakarta Selatan pada Jumat (10/4).

Terjadi pertengkaran antara keduanya saat berhubungan intim, Rio tersinggung dengan perkataan Deudeuh yang menyebut badan Rio bau.

Rio sakit hati sehingga nekad mencekik hingga melilit leher korban dengan kabel, bahkan menyumpal mulut Deudeuh dengan kaos kaki hingga tewas.

Usai membunuh, Rio meninggalkan kamar kontrakan dan membawa kabur barang berharga milik korban yakni empat telepon selular, satu unit Macbook, satu unit iPad dan uang tunai Rp2,8 juta.

Petugas meringkus Rio di rumah kontrakannya kawasan Bojong Gede Kabupaten Bogor Jawa Barat pada Rabu (15/4) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015