Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi menyatakan dua surat teguran kepada PSSI terkait dengan legalitas klub Arema dan Persebaya merupakan kesempatan baik bagi pihak manajemen kedua klub untuk segera islah dan mengakhiri perseteruan di internal klub.

"Saya terus terang juga ikut mendorong pihak Arema maupun Persebaya agar terus melakukan pembenahan," kata Menpora saat ditemui Antara di kantor Kemenpora, Jumat.

Terkait dengan dua surat teguran yang telah dikirim ke PSSI, Menpora mengatakan seharusnya ditaati, meskipun di sisi lain kami juga akan terus mencari jalan keluar agar perseteruan di internal Arema dan Persebaya dapat dicari solusi terbaiknya.

"Apabila tetap tidak ditaati, tentu tentu sekali lagi kami akan lakukan evaluasi, melakukan rapat dengan deputi kami dan BOPI serta pihak-pihak terkait," katanya.

Sebelumnya Kemenpora telah mengirimkan dua kali surat teguran kepada PSSI untuk memerintahkan klub Arema dan Persebaya segera menyelesaikan keputusan BOPI terkait persyaratan legalitas.

PSSI mengklaim sudah berusaha berkomunikasi dengan kedua klub asal Jawa Timur tersebut, untuk segera menyelesaikan persyaratan yang diminta.

PSSI juga sudah mengirimkan surat balasan kepada Kemenpora yang isinya meminta waktu agar keputusan dilakukan oleh Komite Eksekutif PSSI seusai kongres di Surabaya.

Namun, Kemenpora menyatakan tidak puas atas jawaban surat dari PSSI, terkait surat teguran yang dilayangkan pada 8 dan 16 April.

"Kami belum puas dengan tanggapan itu, karena tidak sesuai dengan yang diminta," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto, di Jakarta, Kamis (16/4).

Menurut Gatot, jawaban yang dilayangkan oleh PSSI melalui surat balasan tidak seperti yang diminta pada surat teguran pertama agar memerintahkan Arema dan Persebaya menyelesaikan persyaratan legalitas untuk mengikuti kompetisi QNB League atau Liga Super Indonesia 2015-2016.



Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015