Banjarmasin (ANTARA News) - Anggota DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali meminta rumah kos di daerahnya diawasi ketat agar tidak menjadi tempat prostitusi terselubung sebagaimana terkuak di Jakarta menyusul pembunuhan seorang wanita di daerah Tebet yang juga menghuni rumas kos dan kemudian menguak sisi gelap fungsi rumah kos.

Menurut Politisi Partai Golkar ini, Jumat, gonjang-ganjing tentang prostitusi di tempat kos di Jakarta kini sedang memanas hingga sampai ke daerah-daerah.

"Jangan sampai gonjang-ganjing sebagaimana kasus rumah kos di Jakarta yang sedang ramai diberitakan saat ini sebagai rumah berkedok prostitusi terjadi di sini (Banjarmasin)," ujarnya.

Menurut dia, perlu pengawasan intensif Satpol PP terhadap rumah-rumah kos di kota in untuk menghindari prostitusi berkedok rumah kos.

Anggota Komisi I ini menilai menjamurnya rumah kos di Banjarmasin yang memberi kebebasan kepada tamu kos bukan hal yang tidak mungkin menjadi kedok bagi terjadinya praktik prostitusi.

Hal senada disampaikan anggota DPRD lainnya Bambang Yanto Permono yang meminta Pemda meningkatkan sosialisasi Perda mengenai hunian sehingga tidak menjadi Perda asal terbit.

"Kalau sudah demikian, pastinya Perda yang kita terbitkan akan kuat di masyarakat dan dipatuhi, ini demi keamanan dan ketertiban di masyarakat," tutup dia.

Seorang wanita muda bernama depan Deudeuh dibunuh seorang pria yang kemudian luas disebut, termasuk oleh polisi, sebagai pelanggaannya.





Pewarta: Sukarli
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015