Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan rencana penghapusan BBM jenis premium hingga kini masih dikaji pemerintah dan lembaga lain.

"Pemerintah sedang mengkaji bersama Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), jadi kita tunggu saja bagaimana hasil kajian itu," kata Sudirman di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pemerintah akan menempuh kebijakan terbaik dalam bidang migas.

"Tentu saja kita laksanakan yang terbaik, apalagi kalau bikin energi kita semakin bersih dan itu sejalan dengan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas," kata Sudirman.

Ia menyebutkan dua pertimbangan usulan rencana penghapusan premium. Pertama, premium di banyak negara sudah tidak digunakan. Kedua, premium itu dalam prioritas pengadaannya membuat Pertamina tergantung kepada tender di luar karena harus di-blending di luar negeri.

"Nah dengan perpindahan jenis BBM ini ke (jenis) yang baru sepenuhnya akan menggunakan kapasitas nasional sehingga government secara tata kelolanya akan lebih baik," katanya.

Ia menyebutkan premium akan diganti dengan produk antara bernama pertalite yang lebih bersih dan harganya tidak disubsidi.

Sebelumnya Pertamina mengungkapkan akan meluncurkan BBM jenis baru dengan kisaran oktan antara 88 hingga 92, pada Mei 2015.



Pewarta: Agus Salim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015