... karena saat perekrutan CPNS kemarin lowongan dokter spesialis tidak ada peminat...
Solo, Jawa Tengah (ANTARA News) - RSUD Solo kini kekurangan tenaga medis dan pemerintah Kota Surakarta untuk mengatasi masalah ini akan mengusulkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara menambah tenaga dokter spesialis.

"Tahun ini kami tidak dapat memiliki dokter spesialis, karena saat perekrutan CPNS kemarin lowongan dokter spesialis tidak ada peminat. Jadi nanti kita minta ke kementerian," kata Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, pada peresmian RSUD Solo, Jumat.

Menyinggung mengenai pengembangan RSUD Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang akrab dipanggil Rudy mengatakan, akan mengusulkan dana pada APBD Perubahan untuk rencana perluasan RSUD tersebut.

Direktur RSUD Solo, dr Willy Handoko, mengatakan, pendapatan rumah sakit yang dipimpin selama 2014 berhasil dicapai Rp16,4 miliar, atau naik 800 persen lebih dibandingkan pada 2013 hanya Rp2 miliar.

Ia mengatakan penaikkan pendapatan terjadi seiring meningkatnya jumlah kunjungan pasien di RSUD yang kini menjadi Badan Usaha Milik Daerah. Tingkat kunjungan pasien setahun mencapai 54.381 orang, atau rata-rata 350 kunjungan pasien per harinya.

"Bed Occupancy Ratio sampai 85 persen. Pada 2013, pendapatannya tidak lebih Rp2 miliar. Tapi di tahun 2014, naik bisa mencapai Rp16,4 miliar. Kenaikannya sangat tinggi sekali karena ada penambahan sarana dan prasarana," katanya.

Willy mengatakan pelayanan RSUD meliputi IGD 24 jam, rawat jalan, rawat inap dan penunjang. Untuk rawat jalan, Willy menyebutkan terdiri atas poliklinik umum, gigi, penyakit dalam, obsetri dan ginekologi, anak, mata, kulit dan kelamin, THT, syaraf, paru, serta VCT.

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015