Setahun Rp300 triliun hanya kita nikmati dengan dibakar dan hilang dengan 83 persen dinikmati oleh yang punya mobil. Mestinya subsidi ini diberikan kepada mereka yang tidak mampu, tapi ini terbalik,"
Surabaya (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keprihatinannya ketika dulu anggaran Rp300 triliun pertahun hilang dibakar dalam bentuk subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak).

"Setahun Rp300 triliun hanya kita nikmati dengan dibakar dan hilang dengan 83 persen dinikmati oleh yang punya mobil. Mestinya subsidi ini diberikan kepada mereka yang tidak mampu, tapi ini terbalik," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

Dalam kunjungan ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Siwalankerto Utara, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Presiden mengatakan banyak masyarakat mengungkapkan keinginan perwujudan janji yang serba cepat dan serba instan.

"Padahal, untuk mengubah sesuatu perlu proses dan waktu. Itu termasuk untuk mengubah sesuatu yang sudah lama menjadi kebiasaan, misalnya soal kebiasaan penggunaan BBM," katanya.

Menurut Kepala Negara, mengubah sesuatu yang sudah lama menjadi kebiasaan itu juga perlu proses edukasi dalam waktu tidak singkat. "Contoh pengalihan subsidi BBM yang sudah berpuluh tahun kita nikmati subsidi itu," katanya.

Ia mengatakan, keputusan pengalihan subsidi akhirnya diambil meskipun banyak pro dan kontra yang muncul. Jokowi meyakini dengan pengalihan subsidi itu dalam jangka waktu 2-3 tahun yang akan datang bisa terlihat hasilnya.

"Nilai Rp300 triliun dalam 10 tahun itu Rp3.000 triliun, padahal untuk membangun jalur kereta api dari Aceh ke Papua hanya perlu Rp360 triliun, puluhan tahun kita tidak bisa membangun hanya karena subsidi BBM. Kita melakukan itu dan kita tidak sadar," katanya.

Sementara dengan nilai Rp3.000 triliun itu juga bisa dibangun jalan tol di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara.

"Semua bisa diselesaikan, 1 km hanya Rp80 miliar, bayangkan bisa berapa puluh ribu km jalan tol bisa dibangun," katanya.

Subsidi BBM yang dialihkan juga memungkinkan semua pelabuhan bisa rampung dibangun.

Menurut Jokowi, itulah yang belum disadari oleh masyarakat.

"Belum kalau itu diberikan dalam bentuk benih, pupuk, traktor, dan kapal. Ini tantangan pemerintah untuk mengubah pola pikir seperti itu termasuk masyarakat yang tanpa kita sadari kita kehilangan banyak anggaran setiap tahun hilang karena memang kita bakar," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015