Abuja (ANTARA News) - Presiden Nigeria Goodluck Jonathan pada Kamis mengatakan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa negaranya tidak akan memerlukan bantuan pasukan internasional dalam pertempuran melawan Boko Haram.

Pemimpin Nigeria itu menyatakan dalam pernyataan ia menginginkan PBB fokus pada upaya menolong membangun kembali komunitas dan membantu mereka yang terkena dampak pemberontakan oleh kelompok militan itu selama enam tahun.

Jonathan membuat keterangan itu setelah bertemu dengan wakil-wakil khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afrika Barat dan Tengah, Mohammed Ibn Chambas dan Abdoulaye Bathily, meneurut pernyataan tersebut.

Lemebaga pengungsi PBB itu telah menyatakan bahwa 1,5 juta orang telah menjadi pengungsi di dalam negeri akibat kekerasan Boko Haram di bagian utara Nigeria sementara lebih 13.000 orang terbunuh.

Jonathan mengatakan dengan bantuan tentara dari Chad, Niger dan Kamerun, militer Nigeria telah menguasai kembali sebagian besar kota-kota dan desa-desa yang dikuasai kelompok itu di negara-negara bagian Borno, Adamawa dan Yobe.

Militer Nigeria telah memukul pemberontak dan menguasai bentengnya di Hutan Sambisa di negara bagian Borno, kata Presiden yang dikutip dalam pernyataan itu.

Diyakini bahwa sebagian besar dari 219 anak perempuan yang masih berusia sekolah dan diculik oleh Boko Haram dari Chibok di negara bagian Borno setahun lalu disekap di hutan itu.

Chambas, seorang mantan kepala ECOWAS -- blok regional Afrika Barat, mengatakan kepada Jonathan bahwa tim PBB itu mengunjungi negara-negara yang terkena dampak pemberontakan Boko Haram, yang juga mencakup Chad, Kamerun dan Niger.

Ia menyatakan kembali kesediaan PBB untuk mendukung usaha-usaha yang sekarang dilakukan Nigeria dan negara-negara tetangganya untuk mengakhiri pemberontakan, demikian AFP melaporkan.

(M016)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015