Ini sungguh di luar dugaan. Arena di PSCC ini lebih dari cukup, tak hanya menyelenggarakan tinju, pertandingan olahraga sekelas bola basket NBA pun bisa."
Palembang (ANTARA News) - Delegasi Konfederasi Tinju Asia (ASBC) meninjau kesiapan Palembang sebagai tuan rumah Kejuaraan Internasional Piala Presiden di Palembang Sport and Convention Center, Palembang, Jumat.

Delegasi ASBC yang diketuai Fengsui mengatakan, arena pertandingan di PSCC sangat layak menggelar kejuaraan sekelas Piala Presiden yang akan diikuti 182 atlet dari 24 negara, 19-25 April 2015.

"Ini sungguh di luar dugaan. Arena di PSCC ini lebih dari cukup, tak hanya menyelenggarakan tinju, pertandingan olahraga sekelas bola basket NBA pun bisa," kata dia yang dimintai komentar setelah meninjau PSCC.

Sementara, Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Amatir Indonesia Sumatera Selatan, Revo Hutabarat mengatakan, persiapan untuk arena pertandingan sudah rampung setelah terpasangnya satu unit ring tinju, kemarin.

"Saat ini, panitia disibukkan oleh kegiatan penerimaan kedatangan peserta. Tim Malaysia sudah datang sejak beberapa hari yang lalu, sedangkan dari Timor Leste tiba hari ini," katanya.

Ia mengatakan, kontingen Timor Leste itu terdiri atas 15 orang atlet dan berencana menginap di Mess PT Pusri bersama kontingen dari Malaysia.

"Kontingen lain akan menyusul, dan rata-rata akan datang pada 19 April atau tepat pada acara pembukaan. Adapun laga perdana akan dimulai Senin (20/4) mulai pukul 14.00 WIB," kata Revo.

Piala Presiden ini akan mempertandingkan 12 kelas (tujuh putra, lima putri) dengan memperebutkan hadiah Rp39 juta bagi juara umum.

Adapun 12 kelas itu, light fly weight (49 kg), fly weight (52 kg), bantam weight (56 kg), light weight (60 kg), light welter weight (64 kg), welter weight (69 kg), dan middle weight (75 kg), light fly weight (48 kg), fly weight (51 kg), bantam weight (54 kg), feather weight (57 kg) serta light weight (60 kg).

Kejuaraan Piala Presiden ini merupakan agenda Federasi Tinju Amatir Dunia (AIBA) yang terakhir lagi digelar pada 2011.

Sebelumnya kejuaraan ini diagendakan setiap tahun namun banyaknya agenda tinju amatir tingkat dunia membuat kejuaraan tersebut tidak bisa dilakukan secara simultan.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015