Kita perlu menyelamatkan seluruh nyawa manusia, serta kita sepenuhnya perlu melindungi perbatasan dan memerangi penyelundupan manusia
Valetta (ANTARA News) - Perdana Menteri Malta Joseph Muscat dan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi telah menyerukan diadakannya pertemuan darurat Uni Eropa (UE) guna mencari penyelesaian bagi situasi menyedihkan setelah ratusan migran tewas pada Sabtu malam.

Hanya 28 dari 700 migran tampaknya telah selamat sejauh ini, setelah perahu mereka terbalik sekitar 130 mil di sebelah selatan Lampedusa pada Sabtu malam (18/4). Bencana itu terjadi setelah tragedi serupa pekan lalu, saat lebih dari 400 pendatang tewas-tenggelam setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam di lepas pantai Libya.

Selama beberapa hari belakangan, Muscat --yang dilaporkan oleh The Times of Malta-- mengatakan orang juga mulai terbiasa dengan kematian semacam itu, demikian laporan Xinhua, Senin siang. Menurut Muscat, orang sudah merasa terbiasa bahwa ratusan orang menemui ajal akibat kapal tenggelam.

Sementara itu UE "merasa sangat sedih oleh perkembangan tragis di Laut Tengah selama beberapa hari dan pekan belakangan ini", kata Komisi Eropa di dalam satu pernyataan pada Minggu.

Komisi Eropa menyatakan lembaga tersebut saat ini mengadakan konsultasi dengan negara anggotanya, lembaga Eropa dan organisasi internasional guna mempersiapkan Strategi Migrasi Eropa, yang akan disahkan oleh Komisi itu paling lambat pada pertengahan Mei.

"Yang kita perlunya ialah tindakan segera guna mencegah hilangnya nyawa lagi serta pendekatan menyeluruh guna menangani migrasi dengan lebih baik dengan segala aspeknya," kata Komisi tersebut di dalam pernyataan itu.

Wakil Senior dan Wakil Presiden Urusan Tindakan Luar Negeri Uni Eropa (EEAS) Federica Mogherini, di dalam pernyataan tersebut, juga mengatakan, "Sekarang lah waktunya bagi UE untuk menangani trategis semacam ini tanpa menunda-nunda."

Ia menambahkan, "Kita perlu menyelamatkan seluruh nyawa manusia, serta kita sepenuhnya perlu melindungi perbatasan dan memerangi penyelundupan manusia."

Mogherini juga mengatakan di dalam pernyataan itu masalah migrasi dimasukkan sebagai pasal resmi di agenda pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri pada Senin di Luksemburg. Ia berencana mengajukan serangkaian usul bagi Libya, salah satu jalur utama penyelundupan manusia.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015