Riyadh (ANTARA News) - Arab Saudi menyiagakan pasukan keamanan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan militan terhadap pusat perbelanjaan atau instalasi energi, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mansour Turki, Senin.

"Ada informasi mengenai kemungkinan serangan yang menyasar sebuah mal atau instalasi Aramco. Kami meneruskan informasi ini ke pasukan keamanan untuk bersiaga," katanya kepada kantor berita Reuters.

Turki mengatakan ia tidak memiliki informasi lebih lanjut mengenai ancaman itu.

Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar dunia dan sekutu strategis Amerika Serikat, menjadi target kelompok militan selama bertahun-tahun, termasuk Al Qaida dan Negara Islam.

Riyadh melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi sekutu Iran di negara tetangganya Yaman sejak 26 Maret, dalam sebuah konflik dimana sembilan personel keamanannya tewas saat baku tembak di perbatasan.

Polisi Arab Saudi pada April mengumumkan bahwa mereka telah menahan seorang warga Saudi yang diduga menembak mati dua petugas polisi dan menciderai dua lainnya dalam dua serangan terpisah di Riyadh.

"Arab Saudi menjadi sasaran terorisme. Biasanya dalam situasi seperti ini (konflik), ada upaya-upaya oleh kelompok teroris untuk mengambil keuntungan dan melancarkan serangan," kata Turki.

(Uu.S022/M016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015