Jakarta (ANTARA News) - Erwin Rijanto terpilih sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia menggantikan Halim Alamsyah yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Juni 2015 mendatang.

Erwin dipilih oleh Komisi XI DPR RI melalui mekanisme pemungutan suara (voting). Erwin menyisihkan dua kandidat lainnya dengan perolehan 42 suara.

Sementara itu, Dody Budi Waluyo dan Hendy Sulistiowati masing-masing memperoleh 5 suara dan 2 suara. Sedangkan 4 suara tidak sah.

"Sesuai dengan tata tertib dan aturan berlaku, saudara Erwin Rijanto dinyatakan sah terpilih sebagai Deputi Gubernur BI," kata Ketua Komisi XI DPR RI Fadel Muhammad di Jakarta, Senin.

Pada Selasa (21/4), hasil akan dibawa ke Badan Musyawarah (Bamus) pukul 11.00 WIB dan selanjutnya dibawa ke Sidang Paripurna pukul 14.00 WIB.

Erwin Rijanto meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada pada 1983. Sementara itu, gelar S2 diperoleh dari University of Illinois, Amerika Serikat.

Pria kelahiran 18 Agustus 1958 di Yogyakarta itu,memulai karir di Bank Indonesia sebagai Staf Urusan Pengawasan Bank Devisa. Setelah tujuh tahun menjadi staf, pada 1992 Erwin naik jabatan menjadi Kepala Seksi Urusan Pengawasan Bank Bukan Devisa.

Pada 1996, ia kemudian menjadi Deputi Kepala Bagian Departemen Luar Negeri lalu menjadi Pemeriksa Bank Eksekutif Urusan Pemeriksaan Bank 1. Erwin kemudian menjadi Analis Eksekutif Departemen Penelitian dan Pengaturan Bank dari 1999 hingga 2001.

Erwin lalu menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Biro Gubernur sampai 2004, kemudian menjadi Deputi Kepala Biro Gubernur. Pada 2005-2006, Erwin adalah Peneliti Utama Departemen Penelitian dan Pengaturan Bank. Ia lalu menjabat sebagai Deputi Direktur Departemen Pengawasan Bank 3 hingga menjadi Direktur Departemen Pengawasan Bank 3 pada 2008

Pada 2010, Erwin menjabat sebagai Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Singapura. Dari 2013 hingga saat ini, Erwin menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial.

Erwin sendiri juga aktif menghadiri konferensi atau pertemuan internasional. Pada 2014, ia menghadiri FSB Standing Committee on Supervisory and Regulatory Cooperation di New York, Amerika Serikat. Lalu, Invitation for Short Study Visit to APRA (Australian Prudential Regulation Authority) di Sydney, Australia, kemudian Invitation to the IV Meeting on Financial Stability (CEMLA)di Madrid, Spanyol, serta 50th SEACEN Governors Conference dan 34th Meeting of The SEACEN Board of Governors di Papua Nugini.

Pada 2015, ia juga menghadiri FSB Standing Committee on Supervisory and Regulatory Cooperation (SRC) Meeting di New York, Amerika Serikat.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015