Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polda Metro Jaya mengungkapkan penculikan pengusaha Thalib Abbas (70) bermotifkan tagih utang yang dilakukan otak pelaku penculikan berinisial MAM.

"Besaran utangnya masih dalam proses penyelidikan," kata Kapolda Metro Jaya Irjenpol Unggung Cahyono di Jakarta Senin.

Unggung menjelaskan MAM adalah otak pelaku yang menyuruh seseorang bernama Denie Diary Queen untuk menagih utang sebesar Rp8.9 miliar kepada anak Thalib Abbas, Kemal.

Denie merekrut sejumlah pelakunya lain, yakni Saefudin alias S (31), THM (38), S (50) pensiunan TNI AD pangkat Kopka dan ED (35), serta dua anggota TNI aktif dari Paldam Kodam Jaya Serma M dan Kopka P yang masih buron.

MAM menyuruh komplotan itu mendatangi rumah Kemal untuk menagih utang sebesar Rp400 juta dari total utang senilai Rp8,9 miliar.

Tersangka MAM janji akan memberikan uang Rp120 juta kepada para pelaku jika berhasil menagih utang Rp400 juta dari tangan Kemal.

Selanjutnya, Denie merencanakan aksi penculikan Thalib dengan mempersiapkan borgol, rantai, nomor rekening palsu, mobil, dan dua rumah tempat penyekapan di Anyer, Banten dan Cilodong di Depok, Jawa Barat.

Kawanan pelaku itu menagih utang ke rumah Kemal di Cluster de Hill dJalan Camat Gabun II, RT 4/8 Nomor B-10 Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Selasa (14/4) sekitar pukul 21.00 WIB.

Karena Kemal tidak berada di rumah, pelaku lalu membawa paksa Thalib Abbas ke tempat penyerapan di Anyer dan Cilodong Depok selama enam hari.

Akhirnya, aparat Polda Metro Jaya menangkap MAM, Denie, Saefudin alias S, THM, S sebagai pensiunan TNI AD pangkat Kopka dan ED (35) di Anyer dan Bogor Senin pagi. Dua tersangka lainnya yang masih TNI aktif dari Paldam Kodam Jaya Serma M dan Kopka P masih dikejar.






Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015