Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau nelayan tradisional mewaspadai gelombang tinggi yang melanda perairan Banten bagian selatan untuk menghindari kecelakaan laut.

"Kami sudah menyampaikan peringatan kewaspadaan kepada nelayan pesisir selatan Lebak," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Senin (20/4).

Berdasarkan laporan BMKG Serang memperkirakan selama sepekan ke depan ketinggian gelombang di pesisir selatan Kabupaten Lebak antara 3 meter dan 4 meter dengan kecepatan angin 30 kilometer per jam.

Gelombang laut bergerak dari arah barat dan jarak pandang 5--8 kilometer. Selain itu, cuaca berawan serta berpeluang hujan ringan dan sedang dengan intensitas 10--20 milimeter terjadi sore sampai malam hari.

Untuk itu, pihaknya meminta nelayan tradisional agar mewaspadai cuaca buruk tersebut karena bisa membahayakan keselamatan nelayan tradisional yang menggunakan perahu kincang dengan mesin motor beleketek.

Mereka nelayan di Pantai Binuangeun, Suka Hujan, Cihara, Tanjung Panto, Sawarna, dan Bagedur, kata dia, meningkatkan kewaspadaan karena cuaca di perairan itu kurang bersahabat.

"Kami berharap nelayan tidak melaut karena gelombang besar disertai angin kencang dan cukup membahayakan mereka," katanya.

Sementara itu, Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Wanasalam Kabupaten Lebak Ahmad hadi menambahkan bahwa saat ini nelayan di sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) tidak melaut karena ombak relatif cukup besar disertai angin kencang.

Diperkirakan sekitar 3.200 nelayan pesisir selatan Lebak tidak melaut. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, mereka beralih profesi lain, seperti buruh tani, pengemudi angkutan, dan pedagang.

"Kami mengimbau nelayan perahu kecil tidak melaut karena relatif berbahaya," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015