Semarang (ANTARA News) - TNI menyatakan helikopter yang terjatuh hingga mengganggu penerbangan di Bandara Ahmad Yani Semarang, Selasa, merupakan bagian dari latihan rutin yang dilaksanakan Pangkalan Udara Utama TNI Angkatan Darat Ahmad Yani Semarang.

"Tadi latihan autorotation, latihan rutin siswa penerbang," kata Komandan Pangkalan Udara Utama TNI Angkatan Darat Ahmad Yani Semarang Kolonel Harryson Sitorus.

Ia menjelaskan autorotation merupakan latihan prosedur darurat saat mesin heli jenis Bell 402 dimatikan pada ketinggian tertentu kemudian mendarat keras.

Ia menuturkan posisi pesawat sekitar 300 meter dari permukaan tanah saat medin dimatikan.

Namun, lanjut dia, posisi jatuh heli sedikit berada di landasan pacu dari yang seharusnya di kawasan rumput.

Meski sebenarnya tidak mengganggu landasan pacu, menurut dia, penerbangan di Bandara Ahmad Yani Semarang terpaksa ditutup.

"Tidak ada yang terluka, heli langsung ditarik agar landasan bisa dibuka kembali," katanya.

Sebelumnya, sejumlah penerbangan di Bandara Ahmad Yani Semarang pada hari Selasa pagi, mengalami penundaan selama sekitar satu jam menyusul insiden helikopter milik TNI di sekitar landasan pacu bandara.

"Tadi sempat ditutup mulai pukul 08.20 sampai 09.35 WIB," kata General Affairs and Communication Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang Anom Fitranggono.

Ia menjelaskan heli milik TNI mengalami gangguan mesin di sebelah utara landasan pacu.

Menurut dia, ada dua penerbangan yang terpaksa ditunda keberangkatannya, yakni milik maskapai Kalstar dan Sriwijaya Air.

Selain itu, lanjut dia, ada dua pesawat yang terpaksa batal mendarat karena penutupan tersebut.

Ia menuturkan setelah heli dipindahkan dari sekitar landasan pacu, penerbangan kembali dibuka seperti biasa.

Pewarta: I.C. Senjaya
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015